SPSL Terus Kuatkan Bisnis dengan Pemurnian dan Integrasi Anak Perusahaan

Obsessionnews.com - PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL), sebuah subholding BUMN yang berfokus pada klaster logistik dan pengembangan hinterland, terus melanjutkan upayanya dalam mengembangkan dan meningkatkan layanan bisnisnya. Salah satu langkah penting yang telah dicapai adalah pemurnian bisnis dengan tingkat implementasi mencapai 81 persen pada triwulan III tahun 2023. Proses pemurnian bisnis ini merupakan bagian dari serangkaian restrukturisasi yang dimulai sejak merger pada 1 Oktober 2021. Tujuannya adalah mencapai struktur korporasi yang lebih optimal dan efisien, sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Baca juga: Kembangkan Fasilitas Penunjang Logistik di Indonesia, SPSL dan YCH Indonesia Lakukan MoU “Sebagaimana dengan fokus holding, saat ini perseroan melakukan aksi pemurnian bisnis dengan melakukan integrasi dua anak Perusahaan SPSL dan kami juga sedang melakukan beberapa aksi korporasi seperti inbreng saham, business transfer, financial restructuration & business refinement, add investment, dan aksi korporasi lainnya. Hal ini dilakukan agar perseroan semakin lincah, efisien, memberikan nilai tambah, dan fleksibilitas dalam menjalankan bisnis strategis.” ujar Direktur Utama SPSL Joko Noerhudha dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/10/2023). Joko menjelaskan, pemurnian bisnis ini mencakup integrasi dua anak perusahaan SPSL, yaitu PT Nusantara Terminal Services (PT NTS) ke dalam PT Multi Terminal Indonesia (PT MTI). Hasil dari integrasi ini adalah bahwa SPSL memiliki komposisi kepemilikan saham sebesar 99,12 persen, sedangkan sisanya dimiliki oleh Koperasi Pegawai Maritim (Kopegmar) dan Koperasi Karyawan Pelindo IV. Integrasi ini bertujuan untuk menciptakan struktur yang lebih optimal, efisiensi biaya operasional, dan optimalisasi sumber daya yang lebih efektif. Proses integrasi ini juga diharapkan dapat menciptakan potensi penciptaan nilai (value creation) yang lebih besar dalam jangka panjang dengan efisiensi struktur biaya overhead dan standarisasi sumber daya pada entitas bisnis operator. Dalam pelaksanaannya, SPSL memperhatikan berbagai faktor penting seperti kepatuhan pada peraturan dan hukum yang berlaku, perencanaan strategis yang terstruktur, pemetaan kapabilitas saat ini dan yang akan dituju, serta penyelarasan budaya manajemen perubahan. Baca juga: SPSL Gandeng HKI Kerja Sama di Bidang Pelayanan Logistik dan Kawasan Industri Joko Noerhudha menekankan pentingnya menjaga integritas dalam semua aksi korporasi yang dilakukan. Hal ini mencakup aspek-aspek seperti kepatuhan hukum, tata kelola perusahaan, keuangan, perpajakan, pengembangan usaha, mitigasi risiko, dan aspek lain yang harus mematuhi standar tinggi dalam pengubahan struktur organisasi. Joko Noerhudha juga meminta seluruh entitas terkait untuk terus meningkatkan penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan nilai-nilai akhlak dalam setiap aksi korporasi. Selain itu, aspek K3 (Health, Safety, Security & Environment) harus dikedepankan dalam layanan, dan keselamatan serta mitigasi risiko harus menjadi perhatian utama dalam setiap kegiatan. Dengan pemurnian bisnis dan integrasi yang dilakukan, SPSL berkomitmen untuk terus mengoptimalkan layanan dan struktur organisasinya, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi pelanggan dan kontribusi positif bagi sektor logistik dan hinterland di Indonesia. (Poy)