Indonesia Dorong Perundingan CEPA dengan Mercosur, Perkuat Perdagangan Bilateral dengan Uruguay

Indonesia Dorong Perundingan CEPA dengan Mercosur, Perkuat Perdagangan Bilateral dengan Uruguay
Pertemuan bilateral Mendag Budi Santoso dengan Wakil Menteri Luar Negeri Uruguay, Valeria Csukasi, di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada Selasa (16/9/2025) (Foto Dok. Humas Kemendag)

Obsessionnews.com – Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat kerja sama ekonomi dengan Amerika Selatan. Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, menekankan pentingnya percepatan perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan kelompok negara Mercosur. Hal tersebut ia sampaikan dalam pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Luar Negeri Uruguay, Valeria Csukasi, di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada Selasa (16/9/2025).

Menurut Mendag Budi, langkah menuju CEPA merupakan strategi bersama untuk membuka peluang perdagangan yang lebih luas dan saling menguntungkan. Ia juga menilai perdagangan Indonesia dengan Uruguay masih memiliki potensi besar untuk ditingkatkan, baik melalui jalur bilateral maupun melalui Mercosur. “Indonesia menekankan pentingnya memperkuat kerja sama perdagangan bilateral dengan Uruguay dan Mercosur sebagai upaya bersama menuju kesepakatan dagang yang saling menguntungkan,” ujarnya.

Mercosur, yang dikenal sebagai Mercado Común del Sur atau Pasar Bersama Selatan, merupakan blok ekonomi terbesar di Amerika Selatan. Anggotanya meliputi Argentina, Bolivia, Brasil, Paraguay, dan Uruguay. Perundingan Indonesia–Mercosur CEPA sendiri telah resmi diluncurkan pada Desember 2021, namun hingga kini putaran pertama negosiasi belum terlaksana karena adanya perbedaan prioritas kebijakan perdagangan luar negeri di internal Mercosur.

Dalam pertemuan tersebut, Wamenlu Valeria Csukasi menyampaikan apresiasi atas dukungan Indonesia terhadap rencana perundingan CEPA. Ia menegaskan bahwa jika negosiasi bersama Mercosur belum bisa dimulai, kerja sama bilateral dengan Indonesia dapat menjadi jalur alternatif untuk meningkatkan perdagangan kedua negara. Csukasi juga menyampaikan undangan resmi kepada Mendag Budi Santoso untuk berkunjung ke Uruguay sebagai bentuk dorongan bersama mempercepat langkah menuju kesepakatan dagang dengan Mercosur.

Selain membahas isu strategis, pertemuan ini juga dimanfaatkan Mendag Budi untuk memperkenalkan potensi produk lokal Indonesia. Ia memberikan cendera mata berupa tas wanita bermotif anyaman rotan karya Long Story Short, salah satu produk UMKM Indonesia yang dinilai mampu bersaing di pasar global. Gestur ini sekaligus menjadi simbol diplomasi ekonomi melalui promosi produk kreatif nasional.

Data perdagangan mencatat hubungan ekonomi kedua negara masih cukup stabil dengan tren surplus bagi Indonesia. Pada Januari hingga Juli 2025, total perdagangan Indonesia dan Uruguay mencapai 65,2 juta dolar AS. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia tercatat sebesar 50,9 juta dolar AS, sementara impor dari Uruguay sebesar 14,3 juta dolar AS. Surplus perdagangan Indonesia terhadap Uruguay pun mencapai 36,6 juta dolar AS. Pada tahun sebelumnya, total perdagangan kedua negara sebesar 65,9 juta dolar AS dengan surplus bagi Indonesia sebesar 33,7 juta dolar AS.

Produk ekspor utama Indonesia ke Uruguay meliputi minyak kelapa sawit, sepatu kulit, mesin cetak, sepatu tekstil, hingga alat-alat medis. Adapun impor utama dari Uruguay didominasi kayu olahan, krustasea, bubur kayu kimia, kapas, serta kulit yang telah diolah.

Pertemuan bilateral ini menjadi langkah penting dalam memperkokoh hubungan ekonomi Indonesia dengan Uruguay, sekaligus menegaskan tekad Indonesia untuk memperluas kerja sama dengan Mercosur. Melalui perundingan CEPA yang diharapkan segera berjalan, Indonesia menargetkan peningkatan akses pasar, diversifikasi produk ekspor, serta terbukanya peluang investasi baru di kawasan Amerika Selatan.  (Ali)