Padang, Obsessionnews – Para sopir angkutan kota (angkot) jurusan Pasar Raya-Aurduri, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), mogok beroperasi, Rabu (4/3), karena penumpang sering protes akibat tarif tidak diberlakukan sama.
Salah seorang pengusaha angkot, Anwar, mengatakan, perbedaan tarif di kalangan para sopir angkot terjadi, karena ingin mendapatkan penumpang lebih banyak. Namun, pengaruhnya justru tidak baik terhadap sebagian sopir.
“Cara seperti itu tidak baik, karena terjadi persaingan yang tidak sehat,” kata Anwar kepada obsessionnews.com.
Akibat ketidakseragaman tarif yang diminta sejumlah sopir kepada penumpang, penumpang banyak yang protes, terutama kepada sopir yang menetapkan tarif sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah. Pemerintah menetapkan tarif angkot jurusan Pasar Raya- Aurduri untuk umum sebesar Rp 4.000 dan pelajar Rp 2.000.
“Ingin mendapat penumpang lebih banyak, ada sebagian sopir meminta ongkos di bawah ketentuan pemerintah,” ujar Anwar.
Aksi mogok beroperasi yang dilakukan para sopir tersebut sebagai bentuk solidaritas mereka sesama para sopir, untuk memperlihatkan apakah sesama mereka tetap kompak. Mereka juga berharap dengan aksi mogok beroperasi, sehingga ke depan tidak ada lagi penumpang yang protes akibat ongkos yang tidak seragam.
Meskipun menggelar aksi mogok beroperasi, para sopir tetap mengutamakan penumpang pelajar, sehingga tidak terlantar pergi ke sekolah, maupun setelah pulang dari sekolah. (Musthafa Ritonga)
