Sabtu, 20 April 24

Sibuknya Jokowi Klarifikasi Isu PKI (bagian terakhir dari 4 tulisan)

Sibuknya Jokowi Klarifikasi Isu PKI (bagian terakhir dari 4 tulisan)
* Presiden Joko Widodo (Jokowi)  menghadiri Sidang ke-51 Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu, Jumat (15/2/2019) pagi. (Foto: Jay/Humas Setkab)

Jakarta, Obsessionnews.com – Presiden Jokowi kembali mengangkat isu PKI saat menghadiri Sidang ke-51 Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu, Jumat (15/2/2019) pagi.

Jokowi menegaskan, dirinya dilahirkan pada  1961, sementara PKI dibubarkan tahun 1965. Artinya, umurnya masih empat tahun.

“Ya kalau ada yang menuduh Presiden Jokowi itu PKI, berarti dulu ada PKI balita,” tuturnya.

Baca juga: 
Sibuknya Jokowi Klarifikasi Isu PKI (bag 1)

Sibuknya Jokowi Klarifikasi Isu PKI (bag 2)

Sibuknya Jokowi Klarifikasi Isu PKI (bag 3)

Saat dijawab demikian,  Jokowi mengemukakan, isu kemudian larinya ke yang lain, orang tuanya, bahkan kakek neneknya. Padahal, Jokowi mengingatkan sangat gampang sekali, mudah sekali zaman keterbukaan seperti ini.

“Dicek saja, masjid di dekat orang tua saya, cek. Masjid di dekat kakek nenek saya, cek. Gampang sekali.  Itu di Solo. Atau utusan Pak Rektor UMS untuk ngecek. Sangat mudah sekali sekarang ini. Tidak ada yang ditutup-tutupi hal-hal seperti itu,” tegasnya.

Jokowi  menyampaikan keprihatinannya dengan berita bohong (hoaks) di media sosial (medsos) yang memuat foto
seolah dirinya sedang berada di samping tokoh PKI DN Aidit (saat berpidato pada 1955.

“Tahun 1955, saya belum lahir. Saya belum lahir tapi kok saya sudah di dekat dia. Gambar-gambar seperti ini ribuan banyaknya. Waktu saya diberi tahu oleh anak saya, saya lihat di hape saya, ya kok mirip saya,” katanya.

Menurut Jokowi, gambar-gambar seperti ini yang sekarang ini banyak meresahkan, banyak menyebabkan kita tidak cerah, dan isu-isu seperti ini terus digoreng menjelang bulan politik dua bulan lagi. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.