Sabtu, 27 April 24

Siapa Menabur Hari Ini, Jokowi Menuai Busuknya

Siapa Menabur Hari Ini, Jokowi Menuai Busuknya

Jakarta, Obsessionnews.com – Ini cuitan keluhan SBY di twitter: *“Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar “hoax” berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? *SBY*,” kata SBY lewat akun Twitter @SBYudhoyono*

Menurut Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono, ini adalah sebuah kekecewaan dari SBY terkait masalah yang sedang dihadapi oleh bangsa dan negara kita. “Saya rasa wajar saja pak SBY mengeluh dan kecewa di twitter sebagai orang yang pernah memimpin negara ini,” ujar Arief kepada Obsessionnews.com, Minggu (22/1/2017).

Arief Poyuono menilai, memang sangat jauh berbeda penyelesaian masalah-masalah sosial politik yang dilakukan oleh SBY dengan yang dilakukan Presiden Joko Widodo saat SBY dulu jadi Presiden sekalipun dia seorang yang berlatar belakang militer tapi meyelesaikannya bukan dengan cara-cara represif main tangkap dan tahan terhadap kebebasan berdemokrasi.

“Mungkin kalau dibandingkan saat SBY berkuasa, berita hoax, fitnah juga banyak. Seperti SBY sudah menikah dan punya anak sebelum dengan Ibu Ani Yudhoyono, gulingkan SBY, dan lain-lain. Tapi semua didengar dan diatasi dengan bijak oleh SBY sehingga tidak mengarah pada perpecahan anak bangsa,” tutur Pentolan Gerindra.

“Coba kurang keras apa pernyataan oposisi saat itu pada SBY tapi mereka semua diajak bicara oleh SBY satu demi satu tanpa main lapor polisi atau menyuruh polisi tangkap,” tandasnya.

Arief Poyuono dan Prabowo

Bahkan, lanjut Arief, tidak ada satu pun aktivis buruh yang melakukan aksi demo menuntut haknya di era SBY yang dibawa ke meja hijau. Nah, jaman Joko Widodo ini 26 aktivis buruh hampir saja terancam dipenjara, untung hakim masih bijak dan baik sehingga memvonis bebas,” ungkap Wakil Ketua Umum Gerindra.

“Kasihan akhirnya institusi Polri akibat tekanan dari Joko Widodo dan antek-antek nya berakhir bentrokan dengan masyarakat serta menarik Polri untuk berpolitik seperti TNI saat orde baru,” tabndas Arief Poyuono yang juga Aktivis garis keras ini.

Sebenar-besar hoax yang menyebar, menurut Arief, tidak lepas dari sebuah macetnya saluran komunikasi yang dibangun oleh Joko Widodo dengan masyarkat terutama kelompok masyrakat yang tidak berkecimpung di parpol yang sebenarnya memiliki pengaruh lebih besar dari Parpol, seperti serikat buruh, ormas dan lain-lain.

“Tapi ingat keadaan sekarang seperti ini seperti lahirnya sentimen anti RRC dan propaganda hitam semua tidak lepas dari pemerintahan yang dipimpin oleh SBY selama 10 tahun terakhir yang banyak meninggalkan masalah sosial, politik dan ekonomi yang harus dijalankan oleh Joko Widodo dengan kemampuan yang terbatas akhirnya jalan represif dan jalan pintas dengan menabrak semua aturan, yang diambil oleh Joko Widodo, baik dalam membuat kebijakan ekonomi, politik dan social,” bebenrya.

“Jadi, SBY yang menabur dengan bibit membangun bangsa dan negara  yang kurang berkualitas, akhirnya Joko Widodo menuai badai hoax dan fitnah, serta rakyat lemah banyak hilang perhatiannya,” tambahnya. (Ars)

Arief Poyuono dan Jokowi

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.