Selasa, 30 April 24

Setiap RT/RW di Pontianak akan Miliki Bank Sampah

Setiap RT/RW di Pontianak akan Miliki Bank Sampah
* Walikota Pontianak Sutarmidji.

Pontianak, Obsessionnews – Walikota Pontianak Sutarmidji mengatakan, banyaknya volume sampah rumah tangga maupun indsutri membuat pemerintah Kota Pontianak bergerak cepat dalam mengantisipasi dampak lingkungan salah satunya dengan mendirikan bank sampah di setiap rumah tangga (RT) yang ada di Kota Pontianak.

Hadirnya bank sampah di setiap lingkungan RT/RW, menurutnya, diharapkan akan mampu mengurangi volume sampah yang dibuang di Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Ia pun meminta dukungan masyarakat Kota Pontianak terkait pencanangan ini, guna menjaga lingkungan rumah tangga yang asri dan bersih.

“Saat ini, pengelolaan sampah dan pemeliharaan taman menghabiskan anggaran lebih dari Rp 40 miliar. Sedangkan untuk retribusi kebersihan hanya sebesar Rp 10 – 11 miliar, ini jauh dari harapan kita. Melihat tidak sebandingnya pengelolaan sampah dengan retribusi kebersihan kedepan Pemerintah Kota Pontianak akan menaikkan tarif retribusi kebersihan,” tandas Sutarmidji.

Menanggapi pernyataan Walikota Pontianak, Aktivis peduli lingkungan Cinta Khatulistiwa Kota Pontianak, Novizar Hartadi, mengatakan akan mendukung program pemerintah Kota Pontianak dalam hal inovasi terhadap lingkungan.

Peraih juara terbaik pertama pemuda pelopor bidang pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan lingkungan tingkat nasional 2015 ini, bertekad akan membentuk lebih banyak lagi relawan peduli lingkungan yang sudah dirintisnya 2 tahun terakhir.

Relawan peduli lingkungan ini pun secara rutin setiap seminggu sekali mengadakan agenda bakti sosial bersihkan parit dan aliran sungai kapuas secara berkelanjutan dengan dukungan dari RT/RW dan kelurahan.

“Kita mengapresiasi komitmen kepala daerah yang sangat memperhatikan aspek lingkungan sebagai aset bagi kemajuan kota dan daya tarik bagi wisatawan melihat Kota Pontianak yang indah dan bersih,” ujarnya kepada Obsessionnews, Kamis (10/12/2015).

Nizar menambahkan, perlu juga pemerintah Kota Pontianak melakukan penataan terhadap pedagang asongan atau kaki lima yang berjualan di dekat aliran sungai dan parit untuk menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah jualan ke sungai.

“Hal ini penting, selain membuat regulasi yang jelas tentunya juga menumbuhkan budaya bersih dan sehat dan kesadaran semua pihak untuk menjaga lingkungan bagi keberlangsungan hidup,” tuturnya. (Saufie)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.