Jakarta, Obsessionnews – Banyak yang perlu dipersiapkan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Termasuk juga di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Kita harus jujur beberapa produk UMKM mampu bersaing dan lainnya tidak mampu menghadapi MEA,” kata Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi-Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Kemas Danial, kepada obsessionnews.com di sela temu mitra nasional di Jakarta, Kamis (16/11).
Kemas bilang, bersaing dalam MEA bukan perkara mudah. Sampai saat ini saja, belum ada yang mampu menyaingi produk Cina termasuk Amerika Serikat. Namun, dengan kondisi ini bukan berarti Indonesia lantas menyerah.
Beberapa produk seperti batik yang menjadi salah satu primadona Indonesia kata Kemas, harus mendapat kemudahan akses pembiayaan. Tujuannya, agar bisa membangun infrastruktur serta mampu bersaing dalam MEA.
“Tapi dengan catatan asal itu produk unggulan. Kalau bukan tetap kita tidak akan mampu,” jelas Kemas.
Menghadapi persaingan dalam MEA, dua hal yang kudu didorong antara lain harga jual bersaing serta kualitas mumpuni. Dan ini merupakan tugas Kementerian Perdagangan serta Kementerian Perindustrian. (Mahbub Junaidi)
