Sabtu, 27 April 24

Rupiah Terus Terpuruk, Awas Krisis 1998 Terulang

Rupiah Terus Terpuruk, Awas Krisis 1998 Terulang

Jakarta, Obsessionnews – Dalam 17 tahun terakhir, mata uang Rupiah menempati posisi paling rendah. Semoga, krisis 1998 tidak terulang kembali.

Pada pembukaan perdagangan Jumat (5/6) pagi, Rupiah menempati posisi Rp 13.300 per Dollar Amerika Serikat. Di pasar sendiri, kurs tengah berada di posisi Rp 13.200 tiap Dollarnya. Ini pun disebut-sebut sebagai nilai terednah sejak Agustus tahun 1998 lalu.

Rendahnya nilai tukar mata uang Garuda terhadap duit Paman Sam lantaran faktor global yakni rencana kenaikan suku bunga The Fed. Sementara di banding negara-negara ASEAN, Rupiah anjlok paling rendah.

Makanya, pemerintah dan seluruh masyarakat kudu prihatin dan benar-benar memikirkan situasi ini, jangan sampai gerak Dollar AS semakin liar karena pelemahan ini tidak wajar. Belum lagi, Juni merupakan giliran koorporasi membagikan deviden dan membayar hutang luar negeri dalam bentuk Dollar.

Sementara itu, disejumlah tempat penukaran valuta asing, kecenderungan Rupiah terus anjlok sudah terasa sejak 4 bulan lalu. Dan pagi ini merupakan tekanan paling tinggi.

Selain faktor global berupa rencana The Fed menaikkan suku bunga, pembagian deviden serta pembayaran hutang luar negeri, permintaan masyarakat terhadap Dollar juga ikut memicu pelemahan. Ini, lantaran menjelang liburan dan mata uang asing banyak diminta untuk kebutuhan liburan.

Namun, pola permintaan dalam seminggu terakhir, disebut-sebut realtif stabil antara pembelian dan penjualan di tempat penukaran valuta asing. Selain itu, banyak juga yang berinvestasi dalam bentuk Dollar. (MBJ)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.