Jumat, 26 April 24

Rudiantara: Perlu Inovasi Sambut Era IoT

Jakarta, Obsessionnews.com – Ajang pameran teknologi terbaru, Teknopolis 2017 resmi dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara di hall A, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (9/6/2017).
Acara yang digelar 9-11 Juni 2017 ini merupakan hasil kerjasama antara PT Erafone Artha Retailindo (ERAFONE) dan PT Traya Eksibisi Internasional (Traya Events). 

Pengunjung ramai berdatangan dalam penggabungan pameran teknologi, Internet of Things (IoT)wearable devices dan smartphone

Bertemakan Today’s Technology and Beyond puluhan inovasi produk dan teknologi dari beragam merek ternama dihadirkan, seperti Samsung, Xiaomi, DJI, Garmin, Go Pro, Fuji Film, BMW, Tesla.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan perlunya inovasi dalam menyambut era IoT agar Indonesia tidak tertinggal dari perkembangan global. 

IoT tidak semata-mata bergantung pada device, namun juga perlu adanya ekosistem dan connectivity.  Saat ini konektivitas 4G di Indonesia sudah congest atau terlalu penuh,” ucap Rudiantara membuka acara tersebut.

Makanya, lanjut Rudiantara, perlu penataan ulang alokasi frekuensi dari para operator di Indonesia. Content juga menjadi ekosistem yang penting dalam perkembangan IoT, terutama di social media.

Riset terbaru dari World Economic Forum, akan ada 7 teknologi baru yang akan mengubah dunia, yakni robot (2021), sensor/chip  (2022), digital health/medical (2024) internet of things (2020),  inplanted phone (2024), ride sharing car (2026),  dan Artificial Intelligent (AI) pada 2026.  

Indonesia akan memiliki puncak bonus demogtrafi pada tahun 2028-2032. Artinya pada masa-masa itulah generasi usia produktif jumlahnya dua kali lipat dari jumlah usia non-produktif. 

Pada tahun 2030, ekonomi Indonesia akan setara dengan 2,5 kali ekonomi pada tahun 2016 lalu. Selanjutnya tinggal bagaimana cara bangsa Indonesia untuk mempersiapkan bonus demografi tersebut sehingga bisa menjadi pemenang dengan memanfaatkan perkembangan teknnologi.

Menurut Rudiantara, pemerintah sangat mendukung perkembangan IoT, dengan menambahkan spectrum 2.1GHz dan 2.3GHz untuk 4G. 

Pemerintahah juga akan menguji coba (trial) jaringan 5G di band 15MHz dan 17MHz. 

Secara infrastruktur ICT, tambah mantan Komisaris Independen di PT Telekomunikasi Indonesia ini, bahwa Indonesia menempati urutan ke-4 di ASEAN, di belakang Singapura, Malaysia, dan Thailand.  

Namun jangan kuatir, pemerintah akan terus mendukung perkembangan teknologi dengan penyediaan satelit Palapa Ring berbasis High Throughput Satellite (HTS). Yang merupakan leapfrog atau lompatan ke depan sehingga pengembangan teknologi TIK dalam negeri bisa sejajar dengan negara-negara berkembang lainnya.

 “Semoga pameran Teknopolis ini tidak sekadar tempat jual-beli, melainkan juga menjadi tempat pendidikan/ literasi level bagi masyarakat Indonesia mengenai IoT. Saya berharap nantinya pameran seperti ini akan ada di kota-kota di luar Jawa,” pungkasnya.

Sementara Santoso, Direktur Bank Central Asia (BCA) sebagai sponsor utama Teknopolis 2017, mengemukakan BCA memiliki visi besar terhadap layanan perbankan berbasis teknologi.

“Ajang pameran ini sangat sesuai dengan visi BCA. Kami ingin memberikan kemudahan layanan transaksi perbankan yang lebih efektif dan efisien kepada tiap nasabah kami, dan di Teknopolis ini nasabah bisa secara langsung mengalami hal itu,” imbuhnya.(Popi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.