Sabtu, 27 April 24

Reni Politisi Perempuan yang Berkemauan Keras

Reni Politisi Perempuan yang Berkemauan Keras
* Reni Marlinawati bersama Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi (tengah) dan Sekda Kabupaten Sukabumi Iyo Somantri (berbaju batik biru). (Foto : istimewa)

Hilang Kontak
SEJAK akhir Juli, Reni mendadak tidak bisa dihubungi. Kabar yang beredar, Reni dirawat di rumah sakit karena terserang typhus. Penyakit yang mengharuskan orang yang terserang, beristirahat total.

Tetapi kemudian beredar surat terbuka yang mempertanyakan hilangnya kontak dengan Reni.

Surat terbuka itu pun masuk ke HP saya. Dan dengan harapan DPP PPP segera menjernihkan masalahnya, sebelum menjadi air keruh yang mengganggu konsolidasi, surat terbuka itu saya kirim ke Plt Ketum PPP, Suharso Monoarfa. Jawaban Monoarfa ringkas: “Saya juga dapat. Terima kasih.”

Saya juga menyampaikan hal yang sama kepada Sekretaris Jenderal DPP PPP, Arsul Sani. Kepada Arsul saya tekankan, jangan sampai semangat teman-teman di akar rumput melemah.

Arsul mengatakan, bahwa soal-soal mengenai pilkada akan dibahas oleh DPP pada hari Jumat.

Hari Jumat itu, Reni datang ke DPP PPP untuk memberi laporan perkembangan pilkada di Kabupaten Sukabumi.

Reni belum sempat melapor, malaikat maut telah memanggilnya.

PPP khususnya, bangsa Indonesia umumnya, kehilangan seorang politisi perempuan yang sangat berbakat dan berkemauan keras.

Wartawan senior Nasihin Masha menyebut Reni Marlinawati sebagai “sangat sedikit perempuan yang berpolitik.”

Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dalam keadaan ridha dan diridhai. Masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surgaku.

Adinda Reni, berangkatlah. Saya mengenangmu sebagai politisi perempuan yang berkemauan keras.[]

Pages: 1 2 3 4 5 6

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.