Jumat, 3 Mei 24

Reksa Dana Kian Jadi Pilihan Investasi

Reksa Dana Kian Jadi Pilihan Investasi

Jakarta – Sejalan dengan pertumbuhan kelas menengah baru yang sadar akan investasi, Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) optimis, kedepan reksa dana akan menjadi produk yang semakin popular.

Hal itu disampaikan oleh Ketua APRDI Denny R Tahaher dalam sambutannya ketika membuka Pekan Reksa Dana Nasional 2015 di gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta, Senin (19/1)

Menurut dia, reksa dana merupakan salah satu jenis investasi jangka panjang yang sangat setabil. “Karenanya kami percaya melalui edukasi, sosialisasi dan dukungan dari regulator, reksa dana akan menjadi produk yang popular. Karena ini menguntungkan dan aman,” kata dia

Untuk itu pihaknya mengaku akan terus berusaha menyampaikan keuntungan berinvestasi lewat reksa dana tersebut dalam berbagai acara sosialisasi. “Fakta ini yang akan terus kami sampaikan kepada masyarakat untuk menggemari reksa dana,” kata dia.

Lebih lanjut ia mengaku, untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia saat ini pihaknya telah menurunkan batas minimum setoran menjadi hanya Rp100 ribu saja.

Selain itu, untuk mempermudah kegiatan investasi di reksa dana pihaknya juga berencana menggunakan Systematic Investment Plan (SIP) atau yang lebih dikenal dengan investasi berkala / autodebet.

Menurut Denny, saat ini sistem tersebut telah diterapkan dibeberapa negara berkembang dan terbukti membuahkan berhasil yang positif. Karenanya ia merasa di Indonesia-pun sistem tersebut akan memberikan efek yang baik.

“Kami optimis dengan penerapan autodebet maka jumlah nasabah reksa dana akan menjadi lebih bertumbuh. Karena dengan ini kegiatan investasi akan menjadi lebih mudah dan praktis,” tambah dia.

Untuk itu ia berharap rencana trobosan yang dilakukan oleh pelaku pasar dalam menjual dan mempopulerkan reksa dana nantinya mendapat dukungan dari regulator. “Pasalnya platform – platform baru berbasis teknologi yang digunakan pengelola dana harus disetujui oleh regulator,” terang dia.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Eksekutif Pasar Modal OJK, Nurhaida menyatakan, sebagai regulator OJK akan mendukung usaha meningkatkan investasi reksa dana. Namun OJK juga akan terus terlibat secara aktif dengan menerbitkan regulasi – regulasi yang mampu menjamin industri ini bisa tumbuh dan berkembang secara sehat.

“Kami pasti akan mendukung usaha untuk meningkatkan investasi reksa dana, termasuk dalam hal pemasaran dan pembayaran reksa dana secara online. Tetapi kami akan pastikan bahwa sistem yang dilakukan itu aman, transparan dan menjamin industri ini akan tumbuh sehat,” kata dia.

Nurhaida mengaku saat ini tingkat kepercayaan masyarakat kepada reksa dana memang terus mengalami peningkatan. Hal itu terlihat jelas dari peningkatan dana kelola reksa dana dan jumlah unit penyertaan yang dibeli oleh nasabah.

Namun jika jumlah mereka dibandingkan dengan total jumlah penduduk Indonesia, maka secara kuantitatif jumlah nasabah reksa dana di Indonesia masih tergolong sedikit dibandingkan dengan beberapa negara lain. “Sampai akhir tahun 2014 jumlahnya baru sekitar 250 ribu,” terang dia.

Meski demikian, APRDI optimis target nasabah hingga 5 juta orang di tahun 2017 dapat tercapai. Alasannya, selama ini reksa dana sebagai investasi jangka panjang telah terbukti mampu dan tahan banting terhadap berbagai gejolak ekonomi.

Apalagi saat ini pemahaman generasi muda mengenai investasi sudah semakin baik. Dan dengan menggunakan teknologi internet nasabah akan lebih mudah melakukan transaksi dan efisiensi.

Sebagai informasi, acara Pekan Reksa Dana Nasional 2015 di Gedung OJK akan berlangsung mulai tanggal Senin (19/1) hingga Jum’at (30/1) esok. Sebanyak 28 lembaga pengelola reksa dana ikut berpartisipasi dalam acara yang bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat berinvestasi di reksa dana.

Melalui roadshow ke kantor – kantor pemerintah yang menjadi bagian dari regulator, APRDI berharap promosi mengenai reksa dana akan semakin terdengat oleh masyarakat. (Kukuh Budiman)

Related posts