Hadi Tjahjanto dan Kemelut HGB Pagar Laut

Obsessionnews.com - Eks Menteri ATR/BPN dan mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto belum bisa menikmati masa tenang selepas pensiun. Pasalnya, Hadi terseret dalam kemelut pagar laut 13,16 km di perairan Kabupaten Tangerang.
Hadi mengaku tidak mengetahui adanya sertifikat hak guna bangunan (HGB) dan sertifikat hak milik (SHM) pagar laut itu. Sementara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang pernah menjabat Menteri ATR/BPN menggantikan Hadi, menyatakan sertifikat HGB ada sejak 2023.
Baca Juga:
Titiek Soeharto Tinjau Pagar Laut Naik Tank Amfibi, Apa Hasilnya?
Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menyoroti penerbitan HGB dan SHM pagar laut itu. Dia meragukan kalau Hadi tak mengetahui proses penerbitan.
"Enggak mungkin. Ada di depan dia, kan anak buahnya tanda tangan, ada disposisi," kata Agus, di Jakarta, Kamis (23/1).
Baca Juga:
Menteri KKP Akui Lemah Mengawasi Laut
Sengkarut pagar laut mulai terurai setelah TNI AL memulai pembongkaran. Belakangan, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid membeberkan adanya 266 HGB dan SHM. Seluruhnya dibatalkan karena dianggap cacat prosedural.
Penerbitan HGB dan SHM itu ditengarai ada unsur korupsi sehingga dilaporkan ke KPK oleh Koordinator Maki yakni Boyamin Saiman.
Baca Juga:
Segera Proses Hukum Penerbit HGB-SHM dan Pelaku Pemagaran Laut
Agus menyebutkan, terbitnya HGB dan SHM tak lazim karena diberikan untuk kawasan laut. "HGB itu harus untuk tempat yang bisa kita injak (daratan)," ujarnya.
Kuasa hukum Agung Sedayu yakni Muannas Alaidid mengatakan anak usaha perusahaan milik Aguan itu memiliki HGB dan SHM. Namun tidak semuanya. Dirinya menyebut adanya HGB karena dulunya lahan tambak milik warga yang terabrasi.
Agus mengakui bahwa wilayah Pantai Utara Jakarta merupakan wilayah hasil reklamasi yang mulai dikerjakan puluhan tahun lalu. Namun perlahan terabrasi. Sekalipun begitu, adanya HGB yang dikeluarkan tahun 2023 mencurigakan.
Baca Juga:
Pagar Laut di Tangerang Pelanggaran Hukum, Kental Kolusi
"Pantai Utara kan banyak yang hilang. Abrasi. Apakah termasuk lokasi itu? Kenapa keluar HGB," ujarnya.
Menurut Agus, pemilik HGB sudah diketahui secara umum, karena kawasan pagar laut dekat dengan PSN PIK 2 yang sedang digarap oleh Agung Sedayu Group.
"Orang tahu semua siapa penguasa pantai di situ. Sudah kelihatan. Kenapa dapat PSN? Kan disuruh bangun di IKN," seloroh Agus. (Erwin)