Kemenko PMK: Karakter dan Jati Diri Pondasi SDM Unggul Indonesia

Kemenko PMK: Karakter dan Jati Diri Pondasi SDM Unggul Indonesia
Deputi Warsito di Rapat Koordinasi bertema

Obsessionnews.com - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyelenggarakan Rapat Koordinasi bertema "Transformasi Revolusi Mental Menuju Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa" pada Selasa, 31 Desember 2024. Kegiatan ini merupakan respons terhadap tantangan zaman khususnya di era digital yang semakin kompleks dalam pembentukan karakter bangsa.

"Revolusi Mental diperluas cakupannya dalam Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa. Hal-hal yang masih kurang akan diperkuat misalnya aspek pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, dan politik", tegas Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga, Warsito, saat memberikan pidato kunci pada Rakor Transformasi Revolusi Mental Menuju Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa di Jakarta (31/12/2024).

Ditambahkannya, "Kemenko PMK telah melakukan evaluasi dan refleksi atas pelaksanaan GNRM dalam satu dekade ini dan memetakan persoalan-persoalan, intervensi hingga indikator yang nantinya akan menjadi parameter satu kesatuan penguatan karakter dan jati diri bangsa dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan".

Baca Juga:
Kemenko PMK Peringati Hari Antikorupsi Sedunia dengan Adakan Seminar Anti Korupsi

Sementara itu, Direktur Pengkajian Kebijakan Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP, Muhammad Sabri mengajak seluruh peserta rakor untuk menyatukan pemahanam tentang ide fundamental bangsa Indonesia yakni Pancasila.

"Kita harus satu frekuensi dan menegaskan bahwa karakter bangsa Indonesia ya karakter Pancasila, jadi tidak perlu mencari-cari karakter lainnya. Itu sudah jelas", tegasnya.

Lebih lanjut dijelaskannya bahwa Pancasila memiliki 3 dimensi pembangunan, yakni: keyakinan, pengetahuan, dan keteladanan. Dimensi pertama yang berkaitan dengan kayakinan, Pancasila harus dapat ditularkan secara lintas generasi, misalnya melalui sistem pendidikan sebagai salah satu sektor strategis untuk penanaman karakter bangsa.

Lalu yang kedua, dimensi pengetahuan, perlu ada gerakan pengetahuan untuk memproduksi ilmu pengetahuan dan gerakan epistemologi berbasis Pancasila. Ketiga, dimensi keteladanan, maka penyelenggara negara harus bisa menjadi contoh keteladanan etika moral bagi masyarakat.

Baca Juga:
Munas PMI, Menko PMK Soroti Tantangan Bencana Alam dan Non Alam

Rapat koordinasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa ini membangun kesepahaman dari setiap pemangku kepentingan tentang penguatan pondasi karakter dan jati diri untuk mewujudkan SDM Indonesia yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghadapi tantangan globalisasi namun sekaligus upaya menghadirkan manusia Indonesia yang beretika dan bermoral.

"Ini menjadi moment penting transformasi GNRM menjadi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa. Kita akan bersama-sama mengawal gerakan ini dan kita segera tindaklanjuti dengan dukungan regulasi, perumusan parameter dan kerjasama yang lebih intensif untuk penguatan karakter dan jati diri bangsa", pungkas Warsito.(Arfi)