Menko PMK: Pemulihan Pascabencana Aceh, Sumut, dan Sumbar Jadi Prioritas Nasional

Menko PMK: Pemulihan Pascabencana Aceh, Sumut, dan Sumbar Jadi Prioritas Nasional
Menko PMK Pratikno menegaskan bahwa percepatan tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pascabencana di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat merupakan prioritas nasional (Foto Dok. Humas Kemenko PMK)

Obsessionnews.com — Pemerintah menegaskan bahwa percepatan penanganan pascabencana di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat menjadi agenda prioritas nasional. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menekankan bahwa seluruh tahapan penanganan, mulai dari tanggap darurat, rehabilitasi, hingga rekonstruksi, dilaksanakan secara terpadu dan lintas kementerian serta lembaga.

Penegasan tersebut disampaikan Pratikno saat memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri percepatan penanganan pascabencana di Ruang Rapat Lantai 14 Kantor Kemenko PMK, Jakarta, pada Rabu (17/12/2025). Ia menyampaikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto telah memberikan arahan tegas agar pemerintah bergerak cepat, memastikan dukungan sumber daya dan anggaran yang memadai, serta menghilangkan hambatan koordinasi di lapangan.

“Ini adalah prioritas nasional. Pemerintah mengerahkan seluruh sumber daya untuk memastikan pemulihan di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat berjalan optimal dan berkelanjutan,” ujar Pratikno.

Menko PMK menjelaskan, cakupan wilayah terdampak yang luas serta tingkat kerusakan yang bervariasi membuat progres pemulihan di setiap daerah berbeda. Meski demikian, ia menilai penanganan di lapangan menunjukkan perkembangan signifikan. Sejumlah wilayah yang sebelumnya terisolasi kini telah terbuka, akses logistik mulai lancar, dan layanan dasar masyarakat secara bertahap kembali tersedia.

Pemulihan akses jalan, distribusi bahan pangan, listrik, bahan bakar, hingga gas LPG terus dilakukan melalui kerja sama lintas kementerian dan lembaga, TNI-Polri, pemerintah daerah, serta dukungan relawan. Pemerintah juga memastikan ketersediaan logistik nasional tetap aman, dengan distribusi yang terus dioptimalkan hingga ke wilayah terdampak.

Dalam rapat koordinasi tersebut, berbagai kementerian dan lembaga memaparkan perkembangan penanganan sesuai tugas masing-masing. Penanganan pengungsi terus berjalan, termasuk melalui pemberian santunan bagi ahli waris korban meninggal dunia, bantuan jaminan hidup, serta pembangunan hunian sementara. Pemerintah juga mulai menyiapkan tahap pembangunan hunian tetap sebagai bagian dari proses rekonstruksi.

Di sektor kesehatan, seluruh rumah sakit di wilayah terdampak dilaporkan telah kembali beroperasi, meskipun sebagian masih belum optimal. Pemerintah memastikan layanan kesehatan dasar tetap berjalan untuk melindungi kelompok rentan, termasuk anak-anak, lansia, dan ibu hamil.

Sementara itu, pemulihan infrastruktur transportasi dan konektivitas masih terus dikebut. Pengerahan alat berat, pembangunan jembatan darurat, serta dukungan genset untuk wilayah yang belum teraliri listrik secara optimal menjadi bagian dari langkah percepatan. Pemulihan layanan komunikasi juga diperkuat melalui dukungan teknologi satelit untuk menjangkau wilayah terpencil.

Menko PMK menegaskan bahwa pemulihan pascabencana tidak semata-mata bertujuan mengembalikan kondisi seperti semula, tetapi membangun wilayah terdampak agar lebih kuat, lebih aman, dan lebih siap menghadapi risiko bencana di masa depan.

“Target kita bukan hanya pulih, tetapi membangun lebih baik. Pemerintah hadir dan bekerja bersama masyarakat terdampak,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa sinergi lintas kementerian dan lembaga serta dukungan seluruh pemangku kepentingan akan terus diperkuat agar proses pemulihan pascabencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat dapat berjalan optimal dan memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat.  (Ali)