Hotel NEO Kota Baru Parahyangan Resmi Dibuka, Perkuat Destinasi Pariwisata dan Bisnis Bandung Barat

Hotel NEO Kota Baru Parahyangan Resmi Dibuka, Perkuat Destinasi Pariwisata dan Bisnis Bandung Barat
Hotel NEO Kota Baru Parahyangan (Foto Dok. Ali Usman/NEO Kota Baru Parahyangan)

Obsessionnews.comBandung Barat semakin menegaskan posisinya sebagai kawasan strategis pariwisata dan bisnis dengan diresmikannya Hotel NEO Kota Baru Parahyangan pada Rabu, (17/12/2025). Kehadiran hotel berkonsep modern dan fungsional ini menjadi penanda penting berkembangnya kawasan Kota Baru Parahyangan (KBP) sebagai destinasi terpadu yang menggabungkan hunian, wisata, hingga aktivitas bisnis dalam satu ekosistem.

Berlokasi sangat strategis, Hotel NEO Kota Baru Parahyangan hanya berjarak sekitar lima menit dari akses Tol Padalarang, sepuluh menit dari Stasiun Kereta Cepat Whoosh, serta 15 menit dari pusat Kota Padalarang. Aksesibilitas ini menjadikan hotel tersebut pilihan ideal bagi wisatawan, pelaku bisnis, maupun penyelenggara kegiatan berskala lokal hingga nasional.

Peresmian berlangsung khidmat dan meriah, dihadiri jajaran pimpinan Archipelago International, pengelola Kota Baru Parahyangan, unsur pemerintah daerah, TNI-Polri, serta para mitra dan tamu undangan. Suasana nasionalisme terasa sejak awal acara dengan dikumandangkannya lagu Indonesia Raya, menegaskan semangat kebersamaan dan kontribusi sektor perhotelan bagi pembangunan daerah.

Dalam sambutannya, Felix Setiawan selaku perwakilan manajemen Hotel NEO Kota Baru Parahyangan menyampaikan rasa syukur atas rampungnya proyek yang dibangun selama kurang lebih 18 bulan tersebut. Pembangunan hotel dimulai sejak ground breaking pada Juni 2024, dilanjutkan topping off pada Juni 2025, hingga akhirnya resmi beroperasi pada Desember 2025.

Hotel NEO Kota Baru Parahyangan merupakan bagian dari jaringan Archipelago International dengan mengusung konsep hotel modern berkelas namun tetap terjangkau. Hotel ini memiliki 119 smart rooms yang dilengkapi teknologi pendukung kenyamanan tamu, serta enam ruang pertemuan yang dirancang untuk kebutuhan bisnis, komunitas, dan kegiatan korporasi. Keberadaannya melengkapi berbagai fasilitas unggulan di kawasan KBP seperti Parahyangan Golf, Wahoo Water World, Stadion Si Jalak Harupat, serta area komersial Bumi Hejo dan Ejo Square.

CEO Archipelago International, John Flood, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi yang terjalin dengan pengembang dan seluruh tim yang terlibat. Ia menilai Hotel NEO Kota Baru Parahyangan sebagai representasi pengembangan brand NEO yang terus berevolusi mengikuti kebutuhan pasar. Terinspirasi dari makna “Neo” yang berarti baru, hotel ini mengedepankan pendekatan modern, efisiensi, serta pelayanan yang personal dengan sentuhan teknologi, mulai dari smart TV hingga sistem pendukung layanan berbasis digital.

Lebih jauh, John Flood menekankan bahwa Archipelago International berkomitmen membangun talenta lokal Indonesia. Dengan jaringan lebih dari 160 hotel dan sekitar 15 ribu staf di Indonesia, Archipelago menjadikan pengembangan sumber daya manusia sebagai fondasi utama keberlanjutan industri perhotelan nasional.

Dukungan pemerintah daerah turut menguatkan optimisme kehadiran Hotel NEO Kota Baru Parahyangan. Wakil Bupati Bandung Barat, Rini Satika, yang hadir mewakili Bupati, menyampaikan bahwa hotel ini menjadi tambahan penting bagi pilihan akomodasi di wilayah Bandung Barat, khususnya di luar kawasan Lembang. Menurutnya, tingginya kunjungan wisata ke Bandung Barat selama ini belum sepenuhnya diimbangi dengan ketersediaan hotel yang merata, sehingga kehadiran Hotel NEO di kawasan KBP menjadi solusi strategis.

Ia juga berharap hotel ini dapat menjadi pemicu berkembangnya sektor pariwisata, meningkatkan pendapatan daerah, serta mendorong sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat lokal. Pemerintah daerah, lanjutnya, terbuka untuk kolaborasi lanjutan guna mengembangkan potensi wisata Bandung Barat yang masih sangat luas.

Sementara itu, Direktur Kota Baru Parahyangan, Ryan Brasali, mengungkapkan bahwa kawasan KBP saat ini mencatatkan trafik pengunjung hingga sekitar 12 juta per tahun. Angka tersebut mencerminkan tingginya aktivitas kawasan, baik dari penghuni, pelajar, pebisnis, hingga wisatawan. Kehadiran Hotel NEO dinilai akan memperkuat ekosistem tersebut, terutama dalam mendukung kebutuhan akomodasi dan kegiatan berskala besar.

Ryan juga menjelaskan bahwa ke depan KBP terus dikembangkan sebagai tourism property terpadu, dengan rencana penambahan fasilitas, perluasan area komersial, peningkatan konektivitas transportasi, serta pengembangan akses jalan baru. Integrasi hotel, pusat wisata, ruang publik, dan transportasi internal diharapkan menciptakan kawasan mandiri yang nyaman dan berkelanjutan.

Peresmian Hotel NEO Kota Baru Parahyangan bukan sekadar pembukaan sebuah hotel, melainkan simbol tumbuhnya kepercayaan investor terhadap potensi Bandung Barat. Dengan konsep modern, lokasi strategis, serta dukungan ekosistem kawasan, Hotel NEO diharapkan menjadi ikon baru perhotelan yang mendorong pertumbuhan pariwisata, ekonomi lokal, dan citra Bandung Barat sebagai destinasi unggulan Jawa Barat.  (Ali)