Ekonomi Pancasila Bukan Konsep Ekonomi Jalan Tengah!

Dialektika Ekonomi Pancasila, Bukan Ekonomi Jalan Tengah antara Kapitalisme Sosialisme/KomunismeOleh: Agus M Maksum, Pemegang Patent Platform Digital Ekonomi Pancasila Pendahuluan Ekonomi Pancasila sering kali disalahpahami sebagai ekonomi jalan tengah yang berupaya menggabungkan prinsip-prinsip kapitalisme dan sosialisme. Namun, sesungguhnya ekonomi Pancasila memiliki landasan filosofis dan prinsip yang berbeda dari kedua sistem tersebut. Artikel ini akan menjelaskan secara mendalam dialektika ekonomi Pancasila dan bagaimana ia berdiri sendiri sebagai sebuah sistem ekonomi yang unik dan berakar pada nilai-nilai Pancasila. Landasan Filosofis Ekonomi Pancasila Ekonomi Pancasila didasarkan pada lima sila yang berpusat pada sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan membentuk dasar negara Indonesia. Pancasila menekankan pada ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Dalam konteks ekonomi, ini berarti setiap aktivitas ekonomi harus berlandaskan pada nilai-nilai moral, keadilan, dan kesejahteraan sosial menurut aturan Tuhan. Bukan Kapitalisme Kapitalisme menekankan pada kepemilikan pribadi atas alat produksi dan kebebasan pasar. Dalam sistem ini, individu bebas untuk mengakumulasi kekayaan dan mengendalikan sumber daya ekonomi. Namun, hal ini sering kali menyebabkan kesenjangan ekonomi yang signifikan dan ketidakadilan sosial. Ekonomi Pancasila menolak kapitalisme dari dasar filsafatnya dan dalam bentuk implementasinya karena tidak sesuai dengan prinsip keadilan sosial dan kesejahteraan bersama. Dalam ekonomi Pancasila, kepemilikan pribadi tetap ada, namun dikendalikan sedemikian rupa agar tidak menimbulkan monopoli dan ketidakadilan. Bukan Sosialisme Di sisi lain, sosialisme juga dari akar filsafat yang sama menekankan pada kepemilikan kolektif atas alat produksi dan kontrol negara terhadap ekonomi. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kesenjangan sosial dan ekonomi. Namun, dalam praktiknya, sosialisme sering kali mengorbankan kebebasan individu dan inisiatif pribadi. Ekonomi Pancasila juga menolak sosialisme dalam bentuknya yang murni. Meskipun menekankan pada kesejahteraan bersama dan kontrol kolektif, ekonomi Pancasila tetap menghargai kebebasan individu dan inisiatif pribadi. Sistem ini berusaha menciptakan keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan bersama. Ekonomi Pancasila: Sistem yang Unik Ekonomi Pancasila tidak bermaksud untuk menyeimbangkan kapitalisme dan sosialisme, Ekonomi Pancasila mengembalikan Konsep Ekonomi pada Aturan Tuhan ssbagaimana sila pertama Pancasila, Ekonomi Pancasila menawarkan solusi yang berbeda berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Sistem ini menekankan pada: 1. Ketuhanan: Aktivitas ekonomi harus berlandaskan pada nilai-nilai moral dan etika. Kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab sosial yang di turunkan Tuhan melalui Kitab Suci adalah prinsip utama. 2. Gotong Royong: Kerjasama dan kebersamaan dalam aktivitas ekonomi. Setiap individu dan kelompok berkontribusi untuk kesejahteraan bersama. 3. Keadilan Sosial: Distribusi kekayaan yang adil dan merata. Tidak ada kesenjangan ekonomi yang signifikan di antara warga negara. 4. Kemandirian Ekonomi: Mendorong produksi lokal dan mengurangi ketergantungan pada pihak asing. Sumber daya alam dikelola untuk kemakmuran rakyat. Implementasi Ekonomi Pancasila Salah satu contoh implementasi ekonomi Pancasila adalah melalui koperasi. Koperasi adalah bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola secara bersama oleh anggotanya untuk kepentingan bersama. Prinsip-prinsip koperasi sangat sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, keadilan sosial, dan demokrasi ekonomi. Koperasi Serasi Digital, misalnya, adalah sebuah inisiatif untuk menerapkan ekonomi Pancasila di era digital. Melalui platform ini, anggota koperasi dapat berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi digital sambil memastikan bahwa keuntungan dan manfaat didistribusikan secara adil di antara anggotanya. Kesimpulan Ekonomi Pancasila adalah sebuah sistem ekonomi yang unik dan berdiri sendiri, bukan sekadar jalan tengah antara kapitalisme dan sosialisme. Dengan landasan nilai-nilai Pancasila, sistem ini berupaya menciptakan kesejahteraan bersama, keadilan sosial, dan kemandirian ekonomi. Melalui implementasi seperti koperasi, ekonomi Pancasila dapat menjadi solusi nyata bagi tantangan ekonomi di Indonesia. []