Unikom Perkuat Kolaborasi dan Inovasi untuk Bersaing di Kancah Global

Obsessionnews.com - Universitas Komputer Indonesia (Unikom) terus menunjukkan komitmen kuatnya dalam memperkuat posisi sebagai salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di Indonesia dan di tingkat global. Di bawah kepemimpinan Prof. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, M.T., Unikom mengusung strategi inovasi dan kolaborasi global untuk memastikan relevansi dan responsivitas kurikulum serta inisiatif penelitiannya terhadap tren dan kebutuhan pasar terkini. Eddy, yang juga merupakan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Manajemen Kewirausahaan, mengungkapkan, Unikom aktif memperkuat kerja sama dengan pemimpin industri teknologi dan perusahaan multinasional. "Kami terus memperbarui dan mengembangkan program studi untuk mencakup teknologi emergent seperti kecerdasan buatan (AI), analisis data besar (big data), dan Internet of Things (IoT)," ujar Eddy dikutip dari Majalah Men’s Obsession, Rabu (12/6/2024). Sebagai bagian dari pendekatan strategisnya, Unikom juga mengadakan program pelatihan dosen serta mengundang ahli dan praktisi dari berbagai sektor industri untuk menjadi dosen tamu atau dosen tidak tetap. "Strategi ini memperkuat jembatan antara teori akademis dan praktik profesional, sehingga membekali lulusan dengan alat yang dibutuhkan untuk berhasil dalam lingkungan kerja yang dinamis dan global," tambahnya. Pendekatan interdisipliner juga diterapkan dalam pengembangan kurikulum dan penelitian, mengintegrasikan teknologi, bisnis, dan desain. "Kami juga mengadakan proyek kolaboratif yang melibatkan beberapa fakultas dan lembaga pendidikan lain," imbuh Prof. Eddy. Pendekatan ini, menurutnya, tidak hanya melatih mahasiswa dalam keterampilan teknis, tetapi juga dalam kemampuan berpikir kritis dan kreatif, menyiapkan mereka untuk menjadi pemimpin dan inovator di masa depan, terutama dalam menyambut revolusi industri 5.0. Unikom juga berkomitmen untuk terus mengembangkan kurikulum berorientasi industri dan teknologi masa depan. Beberapa langkah dalam strategi ini meliputi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), sertifikasi profesional, pembaruan kurikulum kontinu, serta kolaborasi industri. "Kerja sama antara perguruan tinggi dan industri sangat penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan berkualitas," tegas Prof. Eddy. Lebih lanjut, Unikom menguatkan kinerja beberapa direktorat, terutama Direktorat Inovasi dan Kompetisi serta Direktorat LPPM dan Publikasi. "Unikom juga memiliki beberapa MoU dan kerja sama dengan sektor industri terkemuka dalam bidang robotika dan perangkat lunak. Beberapa inovasi sudah dibentuk menjadi produk dan bukan hanya sekadar prototipe, seperti robot yang diciptakan untuk PT. Sinar Sosro," jelasnya. Unikom juga berfokus pada riset dan inovasi untuk memperkuat basis penelitian yang bisa merespons tantangan global dan menghasilkan solusi aplikatif serta memiliki potensi komersialisasi tinggi. "Langkah strategis dalam area ini mencakup dana hibah penelitian, Inkubator Bisnis Unikom sebagai pusat pengembangan startup atau katalis inovasi, penelitian yang berfokus pada solusi untuk masalah global, dan kolaborasi lintas disiplin ilmu," tambah Prof. Eddy. Teknologi terdepan juga dimanfaatkan untuk proses pembelajaran, seperti platform e-learning dan model kelas hybrid. Inisiatif ini diharapkan dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Unikom yang mengusung budaya organisasi PIQIE (Professionalism, Integrity, Quality, Information Technology, Excellence), serta mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi tenaga kerja global yang kompeten dan adaptif di era digital. Tak kalah penting, Unikom mengutamakan pengembangan jaringan global yang kuat untuk meningkatkan kolaborasi penelitian dan pertukaran akademik, antara lain dengan mengembangkan dan memperluas program pertukaran dosen dan mahasiswa dengan universitas terkemuka di seluruh dunia. Selain itu, Unikom aktif menjadi tuan rumah serta berpartisipasi dalam konferensi dan seminar internasional. Dalam upaya mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), Unikom telah meluncurkan berbagai proyek dan inisiatif yang mendukung tujuan SDGs. "Inovasi 'Agrimate' memanfaatkan AI dan IoT untuk menyelesaikan masalah pertanian, mendukung tujuan SDGs ke-2, yaitu zero hunger," jelas Prof. Eddy. Sementara itu, inovasi "Tanah Airku" yang memanfaatkan teknologi imersif untuk optimasi pembelajaran di bidang kebudayaan mendukung tujuan ke-4 SDGs, yakni quality education. "Dengan cara ini, Unikom tidak hanya berperan dalam kemajuan teknologi, tetapi juga secara aktif mengintegrasikan inisiatif ini dalam konteks sosial dan lingkungan yang lebih luas, memastikan universitas berkontribusi pada pencapaian SDGs secara komprehensif dan global," tegas Prof. Eddy. (Poy)