Kisah Anak Politikus Golkar Jadi Anak Asuh Mantan Danpuspom TNI AD

Zhorrawar Singgih adalah putra semata wayang alias anak tunggal dari politikus senior Golkar Deli A. Singgih dan istrinya, Kiran Singgih. Zhorra, panggilan akrab Zhorrawar, diharapkan jadi orang yang berguna bagi negara bahkan menjadi negarawan. Karena itu, sang orangtua bertekad menitipkan anaknya, untuk diangkat sebagai anak asuh oleh Letjen TNI Letjen TNI (Purn) Dodik Wijanarko, SH C.Fr.A. Mantan Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD (Danpuspomad) tersebut adalah sahabat akrab Deli Singgih yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar. Ia menginginkan Zhorra memiliki pandangan hidup lainnya selain dari hidup ayahnya yang dikenal sebagai seorang pengusaha dan politikus. Oleh karena itu, mantan Bendahara Umum AMPI ini berkehendak menitipkan Zhorra kepada Dodik Wijanarko yang juga mantan Staf Khusus Panglima TNI. [caption id="attachment_400019" align="alignnone" width="640"]
Dodik Wijanarko, Zhorra dan Deli Singgih saat acara pengangkatan anak asuh. (ist)[/caption] Persahabatan dengan Deli Singgih, saat Dodk Wijanarko masih berpangkat Letnan Dua yang bertugas sebagai Danton di Paspampres (Bataliyon Protokoler Kenegaraan). Dodik yang juga akrab dengan ayah Deli, sering bersilaturahmi sehingga tak pelak juga memengaruhi keduanya semakin akrab hingga melebihi keluarga sedarah. Hingga 40 tahun lamanya sejak mereka berjumpa hingga sekarang, rasanya tidak ada tanda-tanda kedua sahabat lintas profesi dan lintas keyakinan (agama) tersebut terjadi perbedaan mendasar yang berakibat putusnya tali silaturahim keduanya. "Mulai dari pangkat letnan hingga jenderal bintang tiga, rasanya dari diri Mas Dodik tidak ada yang berubah. Beliau masih tetap humble, egaliter, menunjukkan karakter yang selalu ingin bersahabat sebagai kakak atau adik yang saling menguatkan, saling melindungi, dan mengayomi serta berjiwa suka menolong, religius dan toleran. Namun juga tetap tegas bersikap," beber Deli Singgih. [caption id="attachment_400021" align="alignnone" width="640"]
Dodik Wijanarko memeluk Zhorra. (ist)[/caption] Acara tasyakuran pengangkatan Zhorra sebagai anak asuh Dodik, digelar di RM Sate Khas Senayan Jakarta, Sabtu (15/4/2023), bertepatan bulan Ramadan, bulan yang mulia diisi oleh ceramah Ustadz Dr H Othman Omar Shihab. Hadir juga Wantimpres RI DR (HC) dr. HR Agung Laksono yang juga mantan Ketua DPR RI, para petinggi TNI dan Polri termasuk Wakil Komandan Puspom TNI AD Mayjen Eka Wijaya Permana. Sedangkan dari pihak keluarga Deli yang hadir selain istrinya, Kiran Singgih juga Ibunda dari Deli Singgih ibu Julia A. Singgih. Dodik hadir bersama istrinya, Ibu Laili Horriyah. Dodik Wijanarko sendiri saat ini sudah memiliki 2 putra dan 1 putri, dimana putra sulungnya menjadi tentara yang berdinas di Kostrad, yang saat ini dikirim untuk menjalani tugas belajar di militer Amerika Serikat. Sedangkan putri bungsunya juga akan menikah dengan idaman hatinya juga berasal dari kalangan militer, seorang Perwira di Kesatuan elit TNI AD, Kopassus. Serta putra keduanya berkarir sebagai bankir di Bank Mandiri. [caption id="attachment_400026" align="alignnone" width="640"]
Wantimpres RI HR Agung Laksono hadir dalam acara pengangkatan anak asuh. (ist)[/caption] Dalam sambutannya, Dodik Wijanarko menyampaikan bahwa Zhorra akan dididik menjadi tentara. Mantan Danpuspomad ini menyatakan persahabatan yang terjalin dengan Deli adalah murni didasarkan ketulusan hati masing-masing dan tulus akan mengangkat Zhorra jadi anak asuh. "Dengan ini, Zhorra saya ambil sebagai anak asuh. Artinya Zhorra pun menjadi saudara dari anak-anak saya. Dua anak saya tentara juga ikut mendampingi Zhorra. Semoga kelak Zhorra jadi tentara yang bisa amankan negara,” ujar mantan Staf Khusus Panglima TNI. Sebelumnya, Deli Singgih mengungkapkan bahwa kedekatan dirinya dengan Dodik sudah lebih dari sekedar teman dan sahabat. "Bahkan bisa dibilang, saya lebih dekat ke Mas Dodik dibandingkan keluarga saya sendiri. Mas Dodik bagi saya, Kiran, dan Zhorra adalah spesial. Beliau adalah seorang family man sejati," ungkap Deli. Deli mengharapkan, anaknya juga bisa memiliki kakak dan adik dari putra-putri Dodik, sesuatu hal yang tidak Zhorra dapatkan sebagai anak tunggal. "Anak saya mungkin akan melihat ini sebagai cara dia memiliki keluarga besar. Punya orangtua asuh, punya kakak asuh, bahkan punya keponakan asuh, yang belum dia miliki selama ini, karena dia anak saya satu-satunya. Anak semata wayang," ucap Deli yang orangtuanya berdarah India. Deli menuturkan jika sahabatnya Dodik ini adalah tipikal kalem, ceria namun tetap tegas bersikap dan bertindak. "Saya hampir tidak pernah melihat dia marah. Cara menyelesaikan persoalan pun dengan cara dialog yang baik. Tidak pernah merendahkan orang. Namun juga tidak memuja muji hingga mabuk dengan pujian semu," ungkapnya. "Dia berjuang tanpa massa, menang tanpa merendahkan atau mempermalukan lawan. Berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan, kaya pun tanpa didasari kebendaan, sehingga saya melihat beliau sebagai role model yang sangat cocok untuk Zhorra. Saya ingin, Zhorra bisa mencontoh nilai kebaikan hal itu. Beliau meski pangkatnya jenderal tapi orangnya tidak sombong, jujur dan kalen tapi tegas," paparnya. Dalam sambutannya, Dodik mengungkapkan bahwa dia mulai menjalin pertemanan dengan Deli Singgih pada kisaran umur 23 tahun, tahun 1980-an saat masih berpangkat Letda. "Saya dan Mas Deli ini bersahabat dan tidak saling merepotkan. Persahabatan kami ini tak memandang agama. Kami saling mengingatkan terkait ibadah, walaupun tidak satu keyakinan sekalipun. Persahabatan ini pun tak memandang materi, semua sama saja. Tulus persahabatan, tulus saling menjaga dan menyayangi," tandas Alumni Akmil 1985 ini. Yang mengagumkan, Dodik tetap persilakan Zhorra menganut agama seperti Deli, orangtuanya. Tidak memaksakan untuk pindah ke agama Islam. "Jadi ini bukan anak angkat ya. Karena kalau anak angkat, tentu konsekuensinya akan mengikuti keyakinan saya. Tapi Zhorra ini adalah anak asuh. Jadi, saya ingin mencontohkan nilai-nilai positif dari perjalanan hidup saya, untuk membangun karakter Zhorra menjadi kuat. Sehingga dapat tumbuh menjadi anak yang bermanfaat bukan hanya bagi dirinya sendiri saja tapi juga untuk keluarga, bangsa, dan negaranya," ucap Dodik yang kini menjadi Komisaris Utama PT MRT Jakarta. (Red)


