Di Bulan Ramadan Relawan Indonesia Gencar Beri Bantuan untuk Pengungsi Palestina

Di Bulan Ramadan Relawan Indonesia Gencar Beri Bantuan untuk Pengungsi Palestina

Obsessionnews.com - Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, pada bulan inilah seseorang dituntut untuk meningkatkan amal kebaikan dengan memberikan zakat dan shodaqoh kepada mereka yang membutuhkan. Tak terkecuali kepada umat M.slim Palestina yang saat ini masih hidup dalam keterbatasan di kamp-kamp pengungsian di Jordania.

Hal inilah yang terus dilakukan oleh relawan Indonesia Eko Sulistio, saat ini ia masih disibukkan dengan kegiatan kemanusiaan, yakni membantu para pengungsi Palestina di Jordania yang tersebar di kamp-kamp perbatasan. Eko berada di Jordania selama satu bulan lebih dari awal Ramadan sampai setelah Hari Raya Idul Fitri, 10 Mei 2023.

Baca juga: Kirim Bantuan Banjir Bandang Pakistan, Relawan Eko Sulistio Sebut Ribuan Orang Masih Mengungsi

Eko mengungkapkan, ada beberapa alasan mengapa dirinya masih terus aktif mengirimkan bantuan untuk para pengungsi Palestina di Jordania, dan Suriah. Pertama, karena banyak negara-negara donor yang saat ini menghentikan bantuan untuk mereka karena alasan keamanan dan kebijakan negaranya.

"Sementara mereka selama ini tidak diakui sebagai warga negara Jordania dan tidak punya hak untuk bekerja. Mereka hidup hanya mengandalkan bantuan dari negara donor. Mau pulang pun tidak bisa karena negaranya masih dilanda konflik, rumah tidak punya lagi hancur akibat perang,"ujar Eko saat dihubungi, Minggu (16/4/2023). 

Baca juga: Idul Adha 1443 H, Eko Sulistio Kirim 200 Sapi dan 500 Kambing untuk Pengungsi Somalia

Kedua, kondisi para pengungsi Palestina di Jordana masih sangat memprihatinkan. Saat musim dingin seperti sekarang ini, suhu udara bisa 3⁰celsius sampai 5⁰ celsius. Mereka sangat kekurangan alat perlengkapan musim dingin. Obat-obatan dan klinik kesehatan juga tidak ada.

"Perlu diketahui Jordania adalah negara penampung terbesar pengungsi Palestina. Setidaknya ada 4,5 juta jiwa warga Palestina yang mengungsi di Jordania, dan kurang lebih 1,5 juta jiwa warga Suriah," ungkap Eko yang sudah dikenal sebagai relawan kemanusiaan di berbagai negara dunia.

Di Jordania, lanjut Eko, mereka tersebar di 14 camp pengungsian terbesar, dan sisanya ada 50 titik camp yang tersebar di perbatasan antara Jordania dan Suriah. Pihaknya pun fokus pendistribusikan bantuan di lima titik camp pengungsian, yakni:

Baca juga: Eko Sulistio Distribusikan 610 Hewan Kurban untuk Muslim di Somalia

Pertama di Camp Huwaizah, Provinsi Mafraq, perbatasan Jordania dengan Suriah. Kedua, Camp Gaza, Provinsi Jerash. Ketiga Camp Suk'Nah, Provinsi Zarqo. Empat, Camp Irbid, dan terakhir ada di Camp Mahatoh, provinsi Amman.

Adapun bantuan yang diberikan kepada mereka yakni: 1000 paket berbuka puasa, 500 paket bahan pangan, 1000 galon air bersih, 500 paket bahan pangan keluarga, 5000 pack biskuit, dan 5.000 makanan siap saji.

Bantuan bersumber dari beberapa lembaga lembaga kemanusiaan di Indonesia, seperti Yayasan Al Furqon, Magelang, Yayasan INFAQU, Yayasan Amal Malaysia dan bantuan yang sifatnya pribadi.

"Alhamdulillah terima kasih kepada para donatur, bantuan sudah kita berikan sesuai peruntukannya. Semoga menjadi amal jariah di akhirat kelak," terang Eko.

Selama di sana, Eko dibantu para mahasiswa Indonesia yang kuliah di Jordania. Beberapa kendala yang kerap dihadapi adalah, jumlah bantuan tak sebanding dengan jumlah pengungsi. Kamp pengungsian tersebar di banyak tempat dengan lokasi yang jauh. Butuh waktu yang lama untuk sampai lokasi.

Kemudian suhu yang sangat dingin, kendaraan sulit, dan minimnya bantuan dari negara-negara donor. Eko berharap situasi seperti ini bisa berangsur membaik. "Saya yakin rakyat Indonesia masih terus ada di pihak Palestina, dan kepedulian terhadap mereka tidak akan pernah surut. Kita semua menentang penjajahan Israel atas Palestina," tandasnya. (Al)