Netty Minta BP2MI Evaluasi secara Besar-besaran Penanganan PMI

Netty Minta BP2MI Evaluasi secara Besar-besaran Penanganan PMI
Obsessionnews.com – Banyaknya pekerja migran Indonesia (PMI) yang meninggal dunia di Malaysia membuat politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan anggota Komisi IX DPR RI  Netty Prasetiyani Aher murka. Mengutip data Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, (BP2MI) sepanjang 2014-2022, Netty mengungkapkan sudah ada 704 orang PMI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang pulang dari Malaysia dalam kondisi tak bernyawa. "Angka ini sangat memprihatinkan, artinya setiap pekan ada satu sampai dua orang PMI asal NTT yang meninggal dari Malaysia," kata Netty dikutip dari pks.id, Senin (13/3/2023).   Baca juga:Lindungi Pekerja Migran Indonesia, Wapres Undang Partisipasi Aktif Para Pemangku KepentinganKemen PPPA Gelar Pelatihan Penguatan Mental Calon Pekerja Migran IndonesiaAdelina, Tragedi Pekerja Migran Indonesia     Menurutnya, sebagian besar PMI tersebut adalah mereka yang pergi dengan jalur tidak resmi atau non prosedural yang diiming-imingi oleh sindikat mafia trafficking. "Banyaknya masyarakat yang pergi dengan jalur non prosedural ini membuktikan bahwa sindikat mafia penempatan PMI ilegal masih merajalela di negara kita. Sudah sejauh apa realisasi komitmen BP2MI dalam memberantas sindikat mafia tersebut?" tanya Netty. Dia mendorong dan meminta agar BP2MI dan instansi terkait mengevaluasi secara besar-besaran penanganan PMI, khususnya soal pencegahan penempatan PMI ilegal. "Karena yang terlibat dalam penempatan PMI ilegal ini bukan hanya pihak swasta, tapi juga oknum-oknum petugas untuk menciptakan jalur gerbang tol pemberangkatan PMI ilegal," tegasnya. Kalau pemerintah serius, lanjutnya, sebenarnya tidak sulit untuk membongkar sindikat mafia ini hingga ke akar-akarnya. Apalagi titik-titik pelabuhan yang selama ini jadi gerbang tol pemberangkatan PMI ilegal sudah menjadi rahasia umum. Terkait hal ini ia mempertanyakan pemerintah benar-benar komitmen memberantas sindikat mafia atau tidak? (red/arh)