Dukcapil Asistensi Layanan Adminduk di Qatar, Timur Tengah

Obsessionnews com - Sesditjen Dukcapil Kemendagri Hani Syopiar Rustam beserta dua tim teknis Direktorat PIAK menjalankan misi negara untuk memberikan perlindungan WNI di luar negeri dengan diawali mendata WNI serta memberikan bimbingan teknis kepada para Pelaksana Fungsi Konsuler dari 14 Perwakilan RI di Kawasan Timur Tengah di KBRI Doha, Qatar, Senin (19/9/2022). Kegiatan yang dimulai Sabtu (17/9/2022) akan berakhir hingga Kamis (22/9). Menurut Sesditjen Hani Syopiar Rustam, sasaran strategis dari bimtek yang dilakukan secara daring dan luring tersebut adalah seluruh Perwakilan RI di kawasan Timteng agar dapat melaksanakan pemutakhiran data WNI di luar negeri serta memberikan layanan publik, termasuk layanan Adminduk, layanan keimigrasian, dan layanan kewarganegaraan dengan lebih baik. "Kami berharap setelah Bimtek petugas di KBRI maupun KJRI dapat memberikan pelayanan dan perlindungan WNI yang lebih baik, sehingga data WNI di luar negeri lebih akurat dan mutakhir untuk menyusun kebijakan pelayanan dan perlindungan di berbagai bidang," kata Hani. Dalam kunjungan kerjanya di Doha dengan jumlah WNI diperkirakan mencapai 32.600 orang, teknisi Dukcapil melakukan instalasi dan konfigurasi Aplikasi SIAK, Benroll serta Portal Peduli WNI. Kepada para peserta Bimtek, Tim Dukcapil ini melakukan simulasi dan praktik penggunaan aplikasi SIAK, Benroll dan Portal Peduli WNI. Selain itu di kesempatan yang sama Tim Dukcapil berkesempatan melakukan asistensi pelayanan Adminduk WNI di Doha. "Hasil dari pelayanan Adminduk, Senin, 19 September 2022, jam 12.00 s.d 16.00 waktu Doha, yaitu: perekaman KTP-el 1 pemohon, penerbitan 1 NIT, serta penerbitan KTP-el untuk 1 pemohon dan pelayanan KTP Digital untuk 2 orang yang langsung diserahkan kepada yang bersangkutan," kata Sesditjen Dukcapil Hani Syopiar Rustam. Sementara itu Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh dalam berbagai kesempatan menekankan agar bisa sukses, tugas negara ini memerlukan dukungan para WNI semua yang berada di luar wilayah NKRI. "Layanan adminduk di luar negeri itu sama persis dengan layanan di dalam negeri. Silakan para WNI di luar negeri mengakses melalui portal https://peduliwni.kemlu.go.id/ untuk penerbitan Nomor Identitas Tunggal (NIT) atau NIK yang diterbitkan di luar negeri, bisa untuk pelayanan perekaman KTP-el atau KTP Digital, cetak akta kelahiran, akta nikah, akta kematian, akta perceraian, surat-surat keterangan, legalisasi-legalisasi dokumen, pengaduan kasus dan lapor diri online," kata Dirjen Zudan Arif Fakrulloh. Hal senada disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bahwa pemerintah wajib melayani WNI di mana pun berada, termasuk yang berada di luar negeri. Mendagri Tito mengatakan, terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No. 40 Tahun 2019 tentang Administrasi Kependudukan menjadi dasar pelaksanaan pelayanan Adminduk di 130 perwakilan RI di luar negeri yang dimulai pada tahun 2021. “Pelayanan tersebut kongruen dengan pelayanan Adminduk di Kantor Dinas Dukcapil dalam negeri. Dan upaya ini merupakan sinergi yang sangat luar biasa dan kolaborasi amat penting antara Kemendagri melalui Ditjen Dukcapil Kemendagri dan Kementerian Luar Negeri,” demikian Mendagri Tito Karnavian. Mutakhirkan Data WNI Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri kembali bergandengan tangan dengan Kementerian Luar Negeri melaksanakan pemutakhiran data WNI yang tinggal di luar negeri sebagai persiapan pelaksaan Pemilu tahun 2024. Tim Dukcapil hadir memenuhi undangan Ditjen Protokol dan Konsuler Kemenlu untuk melakukan Sosialisasi sekaligus Bimbingan Teknis Pemutahiran Data WNI serta Layanan Publik kepada para Pelaksana Fungsi Konsuler dan Tim Teknis dari 14 Perwakilan RI di Kawasan Timur Tengah di KBRI Doha, Qatar, dari Sabtu (17/9/2022) hingga Kamis (22/9/2022). Adapun 14 Perwakilan RI di Timur Tengah yang mengikuti bimtek secara daring dan luring itu adalah KBRI Doha, Riyadh, Abu Dhabi, Kuwait City, Manama, Muscat, Kairo, Amman, Beirut, Khartoum, Baghdad, Damaskus, KJRI Jeddah dan Dubai. Tim Dukcapil yang terdiri Sesditjen Dukcapil Hani Syopiar Rustam mewakili Dirjen Dukcapil didampingi tim teknis dari Direktorat PIAK, yakni Eko Sukrisna dan Rikin Suwandi yang tiba di Doha, Sabtu sore, langsung diterima oleh Dubes RI untuk Qatar Ridwan Hasan didampingi Dirjen Protkon Kemenlu Andy Rachmianto, di kantor Kedubes RI di Doha. Dalam kesempatan itu Sesditjen Hani menjelaskan tujuan besar Ditjen Dukcapil Kemendagri adalah memberikan perlindungan yang lebih besar dan optimal kepada seluruh WNI di mana pun berada. Antara lain dengan menerbitan Nomor Induk Tunggal (NIT) dan layanan KTP Digital "Kemendagri dan Kemenlu sudah sejak 2018 berkolaborasi turun ke berbagai negara untuk mendata semua WNI. Bahkan Presiden Jokowi yang me-launching portal PeduliWNI di Seoul, Korea Selatan, dan sekaligus launching layanan administrasi kependudukan (Adminduk) secara online dari manapun," jelas Hani Syopiar Rustam. Dubes RI untuk Qatar Ridwan Hasan sangat mengapresiasi kehadiran Tim Dukcapil dan menyambut baik upaya pendataan WNI oleh Dukcapil Kemendagri, yang juga memberikan asistensi bimbingan teknis kepada petugas teknis di Kedubes RI. "Pendataan WNI secara akurat by name by address di luar negeri adalah syarat mutlak bagi perlindungan WNI yang efektif. Meskipun Pemilu masih akan berlangsung 2 tahun lagi, namun Pemerintah RI harus mendata para WNI agar bisa memenuhi hak politiknya," kata Dubes Ridwan Hasan. Dirjen Protkon Andy Rachmianto menyatakan, upaya pendataan WNI merupakan bukti konkret bahwa negara hadir melalui Dukcapil Kemendagri dan Kemenlu melalui pelayanan administrasi kependudukan. "Negara ingin memberikan pelayanan yang terbaik bagi WNI di mana pun mereka menetap di luar negeri. Para diaspora RI di manapun juga bisa dilayani melalui Portal PeduliWNI yang dibangun Kemenlu," jelas Dirjen Andy. Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh, yang kerap kali menemani Dirjen Andy melakukan pendataan WNI di luar negeri menyatakan hal senada. “Dengan adanya pemutahiran data WNI di Timur Tengah, sangat membantu WNI yang sudah bertahun-tahun tidak pulang ke Indonesia tapi masih tercatat sebagai warga negara Indonesia," kata Dirjen Zudan. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pun sangat mengapresiasi pelayanan bagi para diaspora asal Indonesia ini. "Bayangkan berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh WNI bila harus pulang ke Indonesia untuk buat KTP-el. Dengan pelayanan ini, maka WNI di luar negeri sangat terbantu. Ini akan berdampak positif bagi masyarakat WNI di luar negeri, bahwa negara hadir melayani di manapun WNI berada," kata Tito Karnavian. Selain itu, pihak KBRI maupun KJRI dapat memberikan pelayanan dan perlindungan WNI dengan lebih baik. "Pemutakhiran data WNI ini pun penting bagi Kemenlu dalam penyusunan DP4LN dan verifikasinya." (Red)