Sambut IKN, Zainal Arifin Dorong Pengembangan Wisata Tanjung Isuy Berbasis Kearifan Lokal

Sambut IKN, Zainal Arifin Dorong Pengembangan Wisata Tanjung Isuy Berbasis Kearifan Lokal

Obsessionnews.com - Anggota DPD dari perwakilan Kalimantan Timur (Kaltim) Zainal Arifin A.md, Kep menyatakan seiring berpindahnya Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim, maka seluruh masyarakat Kalimantan harus mempersiapkan diri, dan menyambutnya dengan suka cita.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah mengenai perlunya pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal yang ada di masyarakat Suka Dayak, seperti halnya di Kampung Tanjung Isuy, Kecamatan Jempang, Kabupaten Kutai Barat, Kaltim.

Saat menggelar acara sosialisasi empat pilar yang dihadiri oleh warga masyarakat dan para tokoh adat Sabtu 17 September 2022, di Kampung Tanjung Isuy, Zainal menyatakan, ke depan yang akan dicari oleh masyarakat perkotaan dalam mengunjungi sebuah wilayah adalah mencari tahu kearifan lokalnya.

"Karena ini yang membedakan, orang pasti akan mencari sesuatu yang baru, sesuatu yang beda, yang unik, yang istimewa, nyaman dan aman. Nah! Kalimantan masyarakatnya dari dulu dikenal dengan segudang kearifan lokalnya, di sini kebudayaan dan adat masih banyak ditemui masyarakat," ujar Zainal.

Diketahui, Kampung Tanjung Isuy adalah daerah destinasi budaya dan adat yang masih kental dengan warisan budaya dari leluhur yang tetap lestari sampai saat ini. Salah satu andalan wisata selain adat yaitu danau Jempang yang sangat indah dengan luas 15 hektar dan sangat cocok untuk kegiatan pariwisata dan sektor perikanan.

Di kampung ini juga masih terdapat penduduk suku Dayak Benuaq yang masih menjaga kebudayaan dan adat istiadat dari nenek moyang mereka. "Kearifan seperti ini harus dikembangkan, saya yakin kalau IKN pindah, orang kota itu atau pendatang pasti akan mencari tempat wisata yang unik dan asri, di sini saya kira tempatnya yang harus disiapkan," jelasnya.

Pengembangan itu katanya, tentu saja bisa dengan menggunakan digitalisasi sebagai bentuk promosi. Tanpa harus harus merubah esensi dari tradisi atau kepercayaan masyarakat setempat.

"Digitalisasi itu perlu untuk promosi, buat konten video-video pendek yang menarik tentang wisata lokal setempat, lalu disebar di media sosial. Tujuannya apa? Agar orang tahu, dan tertarik untuk berkunjung ke Kampung Tanjung Isuy. Saya kira anak-anak muda sekarang lebih jago-jago," ucapnya.

Untuk saat ini para tamu baik dari dalam negeri maupun turis luar negeri dapat menyaksikan budaya dan adat Kampung Tanjung Isuy seperti cara membuat tenun Ulap Doyo, tari-tarian dan rumah panjang lamin adat. "Kalau wisatanya maju, saya yakin masyarakatnya juga akan maju dan sejahtera sesuai sila ke Lima Pancasila," terang Zainal.

Tak lupa, Ketua Umum Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur ini mengimbau kepada masyarakat Kampung Tanjung Isuy untuk menjaga toleransi antar umat bergama. Apapun perbedaan yang terjadi di masyarakat lebih baik diselesaikan dengan cara musyawarah untuk mufakat. Sebab, kunci dari wisata maju adalah aman dan nyaman.

"Jadi kalau ada perbedaan, perselisihan baiknya diselesaikan secara musyawarah, sesuai sila ke empat Pancasila. Sejatinya musyawarah adalah watak dasar dari masyarakat Indonesia, masyarakat kita itu cinta damai. Ini yang harus terus dipegang oleh masyarakat Kampung Tanjung Isuy, ciptakan rasa aman dan nyaman bagi tamu yang datang ke sini supaya betah," ucapnya. (Al)