Masuk ke Raudhah Masjid Nabawi di Madinah, Jemaah Haji Harus Dapat Tasreh

Masuk ke Raudhah Masjid Nabawi di Madinah, Jemaah Haji Harus Dapat Tasreh
Obsessionnews.com - Pemerintah Arab Saudi tahun ini memberlakukan aturan baru untuk bisa masuk ke Raudhah Masjid Nabawi di Madinah. Jemaah haji harus mendapat tasreh (surat izin) terlebih dahulu dari otoritas setempat.   Baca juga:Masa Tunggu Haji Indonesia 43 Tahun, Malaysia 141 TahunWamenag Zainut Sampaikan Terima Kasih kepada Petugas Haji yang Telah Bekerja Sepenuh Hati     Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Amin Handoyo mengatakan, pihaknya akan membuatkan tasreh bagi setiap jemaah haji Indonesia yang tiba di Madinah. Hal itu sudah dilakukan pada masa kedatangan jemaah haji gelombang pertama (mendarat di Madinah), sebelum prosesi ibadah haji. Layanan yang sama diberikan juga kepada jemaah haji gelombang kedua (mendarat di Jeddah) yang mulai tiba di Madinah pada 21 Juli 2022. “Setiap jemaah haji yang tiba di Madinah, baik gelombang satu maupun gelombang kedua, akan kita proses tasrehnya untuk bisa masuk ke Raudhah Masjid Nabawi,” ujar Amin Handoyo di Madinah dalam siaran pers, Sabtu (23/7/2022). Dia menjelaskan, pengurusan tasreh jemaah haji Indonesia untuk masuk ke Raudhah diproses oleh Seksi Bimbingan Ibadah Daker Madinah. Tiga hari sebelum keberangkatan jemaah ke Kota Nabi ini, Seksi Bimbingan Ibadah sudah mengajukan penerbitan proses tasreh kepada pihak yang berwenang melalui sistem e-Haj. “Jadi kami upayakan saat jemaah tiba di Madinah, izin tasreh masuk Raudhah sudah terbit. Di situ tertera jadwal jemaah masuk ke Raudhah nya,” jelas Amin. Untuk memproses izin tasreh tersebut, lanjutnya, Seksi Bimbingan Ibadah Daker Madinah sudah mendapatkan user dari pengelola e-Haj Kantor Urusan Haji (KUH) Jeddah. Mereka selanjutnya menginput nama-nama jemaah di setiap kloter berdasarkan rencana kedatangannya di Madinah. Selain itu diinput juga rencana jadwal masuk Raudhah, baik tanggal maupun waktunya. “Input dalam e Haj dilakukan oleh Seksi Bimbad Daker Madinah dengan memasukkan nama jemaah, nomor paspor, dan juga kloternya,” papar Amin. Jika dalam prosesnya ada kendala dalam menerbitkan tasreh, petugas akan menyampaikan aduan (balagh) kepada operator e Haj di KUH, Jeddah. Jika belum terselesaikan, masalah tersebut akan diteruskan ke Syarikat Adilla atau Kementerian Haji dan Umrah Saudi. Amin menegaskan bahwa selama ini proses penerbitan tasreh berjalan lancar dan setiap masalah yang muncul bisa segera ditangani. “Setelah tasreh terbit, Daker Madinah akan menyerahkannya format digitalnya atau pdf kepada Ketua Sektor untuk dicetak dan diserahkan kepada jemaah melalui petugas Kloter,” tutur Amin. “Petugas kloter selanjutnya akan mengkondisikan para jemaahnya pada hari dan jam yang tertera di tasreh untuk berangkat menuju Raudhah Masjid Nabawi,” sambungnya. Amin menambahkan, akses masuk Raudhah Nabawi dibedakan untuk jemaah perempuan dan laki-laki. Jemaah perempuan menunggu masuk Raudhah melalui pelataran Masjid Nabawi di pintu 24. Sedang untuk jemaah laki-laki, menunggunya di pelataran Masjid Nabawi pintu 37. Selain menggunakan izin tasreh yang diterbitkan oleh Daker Madinah, jemaah haji juga bisa mengurus izin masuk Raudhah secara mandiri dan online. Ada dua aplikasi yang bisa digunakan, yaitu Eatmarna dan Tawakkalna. Namun demikian, kedua aplikasi ini hanya bisa diakses dengan menggunakan jaringan lokal Arab Saudi. Kepada jemaah, Amin mengimbau untuk tetap menjaga protokol kesehatan selama berada di Madinah, termasuk saat di Masjid Nabawi dan Raudhah. Mekanisme izin tasreh dan pendaftaran online memberi kepastian setiap jemaah bisa masuk Raudhah secara terjadwal. Hal ini diharapkan juga dapat mengatur jemaah agar tidak terlalu berkerumun. “Datang ke Raudhah sesuai jadwal. Tetap patuhi protokol kesehatan, jangan berkerumun dan tetap gunakan masker. .Jemaah harus tetap menjaga kesehatan jelang kepulangan mereka ke Tanah Air,” tandasnya. (arh)