Meski dunia masih diserang wabah Covid-19, harta sejumlah orang kaya dunia tak pernah turun. Menuju tahun 2022, harta 10 orang terkaya dunia misalnya, kini bernilai total lebih dari US$ 100 miliar atau setara Rp 1.427 triliun (asumsi Rp 14.270/US$). Bos produsen mobil listrik Tesla, Elon Musk, dan pendiri perusahaan e-commerce Amazon, Jeff Bezos, masih menjadi "anggota tetap" di daftar orang terkaya dunia tahun 2021. Namun Musk ternyata kini lebih unggul. Selain Musk dan Bezos, nama pendiri Microsoft Bill Gates hingga salah satu pendiri Meta (sebelumnya Facebook) Mark Zuckerberg juga masih menempati posisi 10 orang terkaya di dunia. Berikut daftar 10 orang terkaya di dunia menurut Daftar Miliarder Real-Time Forbes dan Indeks Miliarder Bloomberg per 29 Desember 2021, dikutip dari
CNBC International.
1. Elon Musk Total kekayaan US$ 277 miliar (Rp 3.954 triliun), bertambah US$ 121 miliar (Rp 1.727 triliun) Elon Musk menduduki peringkat pertama orang terkaya di dunia tahun 2021. Namanya beberapa kali trending di media sosial, termasuk saat berhasil menggeser Jeff Bezos dalam daftar orang terkaya di dunia tahun 2021 yang dirilis oleh Forbes. Musk merupakan CEO Tesla, serta pendiri dan CEO SpaceX. Dia juga dikenal sebagai pendiri Neuralink dan pendiri The Boring Company. Musk membagi waktunya antara SpaceX, Tesla dan proyek-proyek seperti Hyperloop, jalur kereta berkecepatan sangat tinggi yang diusulkan. Saham Tesla naik sekitar 60% tahun ini, dan perusahaan mencapai kapitalisasi pasar US$ 1 triliun untuk pertama kalinya pada Oktober. Musk belum lama ini juga menjual jutaan saham Tesla untuk membayar tagihan pajak senilai US$ 12 miliar yang dilaporkan terkait dengan paket opsi saham yang diterima pada 2012.
2. Jeff Bezos Total kekayaan US$ 195 miliar (Rp 2,782 triliun), bertambah US$ 5 miliar (Rp 71,3 triliun) Mantan fund manager Bezos memulai Amazon di garasinya pada tahun 1994. Bezos juga telah banyak berinvestasi dalam teknologi luar angkasa dan juga memiliki surat kabar The Washington Post. Setelah mengundurkan diri sebagai CEO Amazon, ia mengambil peran baru sebagai ketua eksekutif pada perusahaan e-commerce tersebut. Pria berusia 57 tahun itu juga mengatakan telah menghabiskan lebih banyak waktu untuk inisiatif seperti Bezos Earth Fund, perusahaan pesawat ruang angkasa Blue Origin-nya, The Washington Post dan Amazon Day 1 Fund.
3. Bernard Arnault Total kekayaan US$ 176 miliar (Rp 2.511 triliun), bertambah US$ 61 miliar (Rp 870 triliun) Arnault adalah orang Eropa pertama terkaya yang masuk dalam daftar ini. Pria asal Prancis itu merupakan ketua dan CEO dari perusahaan mode ternama dunia Moët Hennessy Louis Vuitton (LVMH). Perusahaan ini membawahi grup yang terdiri lebih dari 70 merek mewah, termasuk Louis Vuitton, Moët & Chandon, dan TAG Heuer, hingga Sephora.
4. Bill Gates Total kekayaan US$ 139 miliar (Rp 1.983 triliun), bertambah US$ 7 miliar (Rp 99,8 triliun) Bill Gates telah menjadi anggota permanen dalam daftar orang kaya selama 20 tahun terakhir. Posisinya tetap tidak tergoyahkan meskipun ia menjual dan kemudian memberikan sebagian besar saham perusahaan miliknya. Kini Gates, pendiri perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia Microsoft, hanya memiliki 1% dan berfokus terutama pada pekerjaan filantropisnya melalui Yayasan Bill & Melinda Gates. Pada tahun 2021, Gates juga menceraikan istrinya Melinda French Gates setelah 25 tahun menikah.
5. Larry Page Total kekayaan US$ 130 miliar (Rp 1.854 triliun), bertambah US$ 47 miliar (Rp 670 triliun) Larry Page menjadi orang terkaya kelima di dunia. Bersama dengan Sergey Brin, Page mendirikan mesin pencari internet Google. Pada 4 April 2011, Larry Page menjabat sebagai Chief Executive Officer/CEO di Google Inc. menggantikan Eric Schmidt. Namun dia mengundurkan diri sebagai CEO perusahaan induk Alphabet Inc pada Desember 2019, tetapi tetap menjadi anggota dewan perusahaan tersebut.
6. Mark Zuckerberg Total kekayaan US$ 128 miliar (Rp 1.826 triliun), bertambah US$ 24 miliar (Rp 342 triliun) Siapa yang tidak kenal Mark Zuckerberg. Ia merupakan CEO, ketua, dan salah satu pendiri layanan jejaring sosial terbesar di dunia Meta (sebelumnya Facebook). Ia juga merupakan CEO dan salah satu pendiri Chan Zuckerberg Initiative. Mark Zuckerberg adalah miliarder termuda dalam daftar orang terkaya di dunia tahun 2021. Pada usia 19 tahun, Zuckerberg belajar psikologi dan ilmu komputer di Universitas Harvard. Zuckerberg memiliki 13% saham di Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram, yang telah tumbuh nilainya lebih dari 20% tahun ini.
7. Sergey Brin Total kekayaan US$ 125 miliar (Rp 1.783 triliun), bertambah US$ 45 miliar (Rp 642 triliun) Bersama dengan Larry Page, Brin adalah salah satu pendiri Google. Orang terkaya keenam di dunia ini sebelumnya mempelajari ilmu komputer dan matematika sebelum mendirikan Google bersama Page. Hingga Desember 2019, pria kelahiran Rusia ini merupakan presiden Alphabet Inc. Pria berusia 48 tahun itu memiliki sekitar 38 juta saham di Alphabet dan duduk di dewan perusahaan.
8. Steve Ballmer Total kekayaan US$ 122 miliar (Rp 1.740 triliun), bertambah US$ 41 miliar (Rp 584 triliun) Steve Ballmer merupakan mantan CEO Microsoft. Ia memimpin perusahaan teknologi raksasa itu selama 14 tahun, dari tahun 2000 hingga 2014. Dia sekarang adalah pemilik tim bola basket Los Angeles Clippers dari National Basketball Association. Kekayaan bersih Ballmer diuntungkan dari popularitas saham teknologi seperti Microsoft, yang tahun ini nilainya tumbuh lebih dari 50%.
9. Larry Ellison Total kekayaan US$ 109 miliar (Rp 1.554 triliun), bertambah US$ 29 miliar (Rp 413 triliun) Larry Ellison merupakan pendiri produsen perangkat lunak raksasa Oracle Inc. Dia memiliki sekitar 35% saham dari perusahaan tersebut. Setelah memimpin Oracle sejak 1977, Ellison berhenti sebagai CEO perusahaan pada tahun 2014. Namun dia masih menjadi ketua dewan dan kepala penasihat teknologi Oracle. Oracle sendiri mendapatkan keuntungan terbesar kedua dalam 20 tahun awal Desember, dan Ellison menuai hasilnya. Pria berusia 77 tahun itu menambahkan US$ 29 miliar ke kekayaan bersihnya berkat pendapatan perusahaannya yang kuat.
10. Warren Buffett Total kekayaan US$ 109 miliar (Rp 1.554 triliun), bertambah US$ 21 miliar (Rp 299 triliun) Warren Buffett, salah satu investor paling sukses di planet bumi, menduduki posisi ke-10 orang terkaya di dunia. Buffett adalah komisaris, direktur utama, dan sekaligus pemegang saham terbesar di Berkshire Hathaway. Dikenal sebagai "Oracle of Omaha", Buffett telah berjanji untuk memberikan lebih dari 99% kekayaannya untuk amal, sama seperti Gates. Tahun ini, Buffett yang berusia 91 tahun menambahkan US$ 21 miliar ke kekayaannya.
10 Miliarder Dunia yang Jatuh Miskin
Tahun 2021 menjadi tahun yang dramatis bagi orang-orang terkaya di dunia. Sebagai sebuah kelompok, 2.660 miliarder memperoleh kekayaan sekitar US$ 1,6 triliun dari Januari hingga awal Desember. Namun ada juga kebalikannya. Ada orang-orang kaya yang 'jatuh miskin' sepanjang tahun 2021. Setidaknya ada 10 taipan yang kehilangan kekayaan paling banyak pada tahun 2021, dengan kekayaan bersih mereka turun secara kolektif US$ 152 miliar. Berikut daftar orang-orang terkaya di dunia yang 'jatuh miskin', sebagaimana dikutip dari
Forbes:
1. Colin Zheng Huang (China) Peraturan dan tindakan keras pemerintah China sangat merugikan Huang, pendiri platform
e-commerce Pinduoduo. Miliarder itu kehilangan 64% kekayaannya tahun ini karena saham Pinduoduo turun dengan jumlah yang hampir sama. Tidak hanya sempat tersandung akibat penyelidikan antitrust pemerintah China yang mengancam raksasa internet China, perusahaan berusia enam tahun itu juga semakin diguncang oleh pengunduran diri mendadak Huang sebagai ketua pada Maret. Akibatnya saham perusahaan turun 21% setelah meleset dari ekspektasi pendapatan kuartalan per November. Harta Huang turun US$ 40,2 miliar, dengan kekayaan bersih terkini US$ 22,4 miliar.
2. Jack Ma (China) Jack Ma, yang pernah menjadi orang terkaya di China dan paling vokal, harus 'jatuh miskin' setelah regulator pemerintah mengambil tindakan keras terhadap perusahaannya. Regulator China pertama kali membatalkan IPO yang direncanakan oleh Ant Group senilai US$ 35 miliar pada November 2020. Tidak hanya itu, China juga mengincar Alibaba, raksasa e-commerce yang didirikan oleh Ma, dengan denda US$ 2,8 miliar pada April. Alibaba dituduh melanggar aturan anti-monopoli, dan ini menjadi hukuman antimonopoli tertinggi yang pernah diterapkan di China. Kapitalisasi pasar Alibaba turun lebih dari 46% sepanjang tahun ini, membabat US$ 37 miliar dari kekayaannya yang turun 37%. Harta Ma turun US$ 21,4 miliar, dengan kekayaan bersih terkini US$ 37 miliar.
3. Hui Ka Yan (China) Hui adalah salah satu miliarder yang 'jatuh miskin' untuk dua tahun berturut-turut. Raksasa real estat Evergrande Group, yang ia dirikan dan pimpin, gagal membayar utangnya kepada investor global untuk pertama kalinya pada Desember dan pada 15 Desember diperdagangkan di Bursa Efek Hong Kong dengan nilai yang setara dengan US$ 0,19 per saham. Meski begitu, Hui berjuang untuk menjaga perusahaan tetap hidup dengan menyuntikkan US$ 1 miliar dari kekayaan pribadinya. Akibatnya kini dirinya berada di bawah tekanan baru untuk mempercepat restrukturisasi kewajiban Evergrande senilai US$ 300 miliar, sebab ada kekhawatiran potensi krisis utang yang lebih besar di pasar real estat China. Harta Hui turun US$ 18 miliar, dengan kekayaan bersih terkini US$ 9,1 miliar.
4. Zhang Yong (Singapura) Zhang adalah pendiri dan ketua Haidilao, jaringan restoran hotpot terbesar di China, yang juga memiliki lokasi di seluruh dunia. Saat restorannya membuat taruhan berisiko untuk ekspansi dengan menggandakan jumlah lokasinya menjadi hampir 1.600, muncul pandemi Covid-19. Akibatnya perusahaan malah merugi dan mengumumkan akan menangguhkan atau menutup 300 toko pada akhir tahun pada November lalu. Saham turun 71% pada tahun ini hingga 15 Desember, membuat Zhang, yang memiliki kekayaan US$ 23 miliar pada April, 68% lebih miskin dari sebelumnya. Harta Zhang turun US$ 15,9 miliar, dengan kekayaan bersih terkini US$ 7,6 miliar.
5. Tadashi Yanai (Jepang) Yanai kehilangan sekitar sepertiga dari kekayaannya tahun 2021 setelah saham kerajaan pakaiannya yang berbasis di Tokyo, Fast Retailing, pemilik merek populer Uniqlo and Theory, turun sekitar 34%. Meskipun pendapatan untuk tahun ini hingga Agustus 2021 tumbuh 6% dan laba sebelum pajak melonjak lebih dari 70% dari tahun 2020, retail masih sangat dipengaruhi oleh pembatasan dan penguncian Covid-19. Akibatnya, pasokan dari di pabriknya di Vietnam terhambat. Ia juga harus mengalami masalah dengan fasilitas pemasoknya di Myanmar pasca terjadinya kudeta militer, serta klaim pelanggaran hak asasi manusia atas tuduhan mengandalkan kerja paksa minoritas di wilayah Xinjiang China. Namun Fast Retailing telah membantah klaim tersebut Harta Yanai turun US$ 14 miliar, dengan kekayaan bersih terkini US$ 30.4 miliar.
6. Lei Jun (China) Kekayaan Lei, pendiri dan ketua Xiaomi, hampir turun setengahnya tahun ini. Meskipun menghindari pengawasan peraturan yang merusak perusahaan raksasa teknologi China lainnya, Xiaomi harus mengalami masalah lain. Salah satu merek smartphone paling populer di dunia ini harus berjuang dengan masalah rantai pasokan, yaitu kekurangan chip global, bersama dengan persaingan ketat yang menyusutkan pangsa pasarnya. Ini mencatat laju pertumbuhan penjualan paling lambat sejak awal 2020 dalam pendapatan kuartal ketiga pada November yang diproyeksikan akan berlanjut hingga 2022. Harta Lei turun US$ 14 miliar, dengan kekayaan bersih terkini US$ 16,3 miliar.
7. Masayoshi Son (Jepang) Ketidakpastian yang mengganggu perusahaan China juga berdampak besar pada Masayoshi Son, pendiri dan CEO raksasa investasi Jepang Softbank Group. Softbank menghitung banyak perusahaan teknologi China di antara investasi utamanya, seperti Alibaba hingga aplikasi ride-hailing Didi Global. Serangan pemerintah China terhadap perusahaan-perusahaan ini, ditambah dengan anjloknya nilai beberapa IPO Softbank, menyebabkan rekor kerugian sebesar US$ 7,3 miliar untuk Dana Visi Softbank dalam tiga bulan yang berakhir pada 30 September. Saham yang merosot telah memangkas 35% dari kekayaan Son. Harta Son turun US$ 13,6 miliar, dengan kekayaan bersih terkini US$ 25,1 miliar.
8. Daniel Gilbert (Amerika Serikat) Tahun 2021 penuh gejolak bagi harga saham perusahaan hipotek Rocket Companies milik Gilbert. Miliarder hipotek itu sempat menjadi salah satu dari 10 orang terkaya di dunia ketika kekayaannya melonjak menjadi US$ 80 miliar pada Maret. Namun saham pemberi pinjaman online telah turun 62% sejak puncaknya pada 15 Desember di tengah perlambatan pendapatan dan keuntungan dari bisnis booming siklus 2020, ketika pembiayaan kembali hipotek melonjak. Rocket melaporkan laba bersih US$ 1,4 miliar dengan pendapatan US$ 3,1 miliar dari Juli hingga September tahun ini, dibandingkan dengan laba bersih US$ 3 miliar dan pendapatan US$ 4,6 miliar selama periode yang sama tahun 2020. Harta Gilbert turun US$13,2 miliar, dengan kekayaan bersih terkini US$ 29,6 miliar.
9. Zhang Bangxin (China) Zhang, salah satu pendiri dan ketua perusahaan layanan pendidikan TAL Education, juga menjadi target pemerintah yang meningkatkan serangannya terhadap perusahaan bimbingan belajar setelah jam sekolah tahun ini. Pemerintah menganggap industri yang berkembang pesat selama pandemi itu telah memberikan terlalu banyak tekanan pada anak-anak dan orang tua. Saham perusahaan seperti TAL Education anjlok ketika regulator meluncurkan aturan baru yang ketat, termasuk larangan meningkatkan modal dari investor luar negeri dan melalui daftar publik dan persyaratan bagi perusahaan bimbingan belajar yang mengajar mata pelajaran sekolah untuk mendaftar sebagai organisasi nirlaba. Akibatnya kekayaan bersih Zhang turun hingga 90%. Kekayaan Zhang turun US$ 11,3 miliar, dengan kekayaan bersih terkini US$ 1,2 miliar.
10. Zhong Huijuan (China) Zhong adalah pendiri, ketua sekaligus CEO dari produsen obat Cina Hansoh Pharmaceutical. Dia menjadi salah satu wanita terkaya di dunia setelah membimbing perusahaan melalui IPO 2019, setelah itu sahamnya naik lebih dari 130%. Namun tahun ini sahamnya telah jatuh lebih dari 50% pada tahun 2021 dan sekarang di bawah harga pencatatan IPO HK$ 14,26 (US$ 1,82) per saham. Akibatnya, kekayaan Zhong turun 51% tahun ini. Dia menikah dengan miliarder China Sun Piaoyang, yang menjalankan perusahaan farmasi Jiangsu. Harta Zhong turun US$ 10,4 miliar, dengan kekayaan bersih terkini US$ 10 miliar. (CNBC/Red)
