Sejuta Keunggulan Freeletics

Sejuta Keunggulan Freeletics
Tidak ada lagi alasan terlalu sibuk, malas keluar karena macet atau belum ada ruang luas untuk menyimpan alat fitness yang lengkap. Freeletics hadir memudahkan segala usia yang ingin berolah raga.   Dewasa ini demam olahraga Freeletics tengah melanda seluruh dunia, termasuk Indonesia. Jenis olahraga yang memiliki semboyan “quitting is not an option” pertama kali diperkenalkan oleh Joshua Cornelius, Andrej Matijczak, dan Mehmet Yilmaz pada tahun 2013 di Munich, Jerman. Bisa dikatakan olahraga ini juga populer berkat tampilan aplikasinya yang menarik. Sesuai namanya, Freeletics, berasal dari kata freedan athletics. Jenis olahraga atletik yang diperuntukkan bagi siapa saja, tanpa memandang usia maupun kelamin. Bukan hanya diadopsi menjadi bagian dari program latihan atlet profesional, Freeletics juga digemari oleh mereka yang awam di dunia olahraga. Alasan utamanya karena ini adalah jenis olahraga yang fleksibel, hanya mengandalkan beban tubuh, tanpa perlu menggunakan alat bantu apapun. Inti latihan Freeletics adalah melatih kekuatan (strength) dan pengondisian (conditioning) tubuh. Setiap sesi latihan terdiri dari kombinasi gerakan yang terbilang umum. Seperti burpees(mengubah posisi dari berdiri-membungkuk-menelungkup), squats (menekuk lutut hingga menyerupai posisi duduk), sit-up (mengubah posisi dari berbaring menjadi duduk), dan gerakan olahraga lainnya yang dilakukan sesuai urutan. Sifat gerakan yang intens dan bervariasi mampu membakar banyak kalori dan melatih hampir semua otot. “Modal olahraga ini hanya niat dan matras. Exercise ini mengenai seluruh anggota tubuh mulai dari shoulderchest, trisep, bisep, abs, dan legs. Untuk mendapatkan hasil ideal sebaiknya dilakukan tiga sampai empat kali seminggu selama 30-40 menit,” saran Argareza Harahap, pakar Freeletics Indonesia   streightleglever Jenis latihan Freeletics terbagi dua, yaitu Workouts dan MAX. Mayoritas lebih ke arah kardio yang berguna untuk mengencangkan otot sekaligus menurunkan berat badan. Untuk latihan Workouts, wajib melakukan urutan gerakan tertentu dalam tempo secepat mungkin. Di sisi lain, latihan MAX, urutan gerakan dilakukan sebanyak-banyaknya dalam jangka waktu tertentu. Panduan lengkapnya bisa diperoleh dari situs resmi freeletics atau mengunduh aplikasinya di smartphone. Perlu diingat bahwa sekali memulai, maka pantang ada kata berhenti! “Quitting is not an option” adalah semboyan yang wajib dipatuhi oleh setiap penggiat Freeletics. Jika sudah memulai, diwajibkan melakukan setiap gerakan sesuai ketentuan, tanpa ada kata berhenti di tengah jalan ataupun “mendiskon” jumlahnya. Oleh karena itu, ada baiknya pula meminta saran dokter terlebih dahulu bila memiliki ketahanan tertentu atau riwayat kesehatan tertentu. Selain dapat melakukannya sendiri, Freeletics juga dapat dipraktekkan bersama-sama dengan mengikuti latihan gabungan bersama berbagai komunitas Freeletics yang tumbuh subur di beberapa wilayah Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Bali, dan Samarinda. Bila tertarik latihan gabungan dengan komunitas Freeletics Jakarta, atur jadwal Anda di hari Sabtu pukul 8 pagi di Taman Kerinci. Salah satu pendiri komunitas tersebut adalah Andien Aisyah yang selama enam tahun belakangan ini sudah menerapkan gaya hidup sehat. Di salah satu wawancara, dia menuturkan “Freeletics ini adalah body weight training. Hanya menggunakan beban tubuh sendiri. Lebih semangat dan menyenangkan bila latihannya bersama-sama.” (BUN/Courtesy of Freeletics/Silvy Riana Putri)