Jumat, 26 April 24

Unsoed Mantapkan Pondasi untuk Diakui Dunia

Unsoed Mantapkan Pondasi untuk Diakui Dunia
* Rektor Unsoed Dr.Ir.Achmad Iqbal,M.Si.

Purwokerto – Rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Jawa Tengah (Jateng) Dr Ir Achmad Iqbal MSi menegaskan, Unsoed semakin memantapkan pondasi untuk diakui dunia dalam pengembangan sumber daya perdesan dan kearifan lokal.

“Unsoed yang sedang merayakan Dies Natalis ke-54 telah meraih berbagai capaian membanggakan baik di bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian, Kemahasiswaan, Tata Kelola, maupun Kerjasama,” ungkap rektor saat menyampaikan laporan tahunannya di hadapan Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-54 Unsoed, Sabtu (23/9/2017).

Ia menambahkan, semua capaian Unsoed di Tahun 2017 semakin memantapkan capaian renstra Unsoed Berkarakter 2018 sebagai pondasi ke tahapan renstra selanjutnya yaitu Unsoed “Berkontribusi” (2022), Unsoed yang “Diakui” (2026) dan Unsoed yang “Dihormati” (2034).

Di bidang akademik, jelasnya, Unsoed kembali menjadi salah satu perguruan tinggi negeri yang seleksi masuknya memiliki tingkat keketatan yang tinggi. Dalam SNMPTN, SBMPTN, maupun seleksi mandiri. Dari 133.032 pendaftar, yang diterima hanya 5.339 mahasiswa di berbagai Program dimana 11 mahasiswa diantaranya berasal dari manca negara.

Letnan Jenderal TNI Nugroho Widyotomo (Sesjen Wantannas)

Tahun 2017 ini, kata dia, Unsoed juga membuka 10 (sepuluh) Program Studi Baru Pascasarjana sehingga hadirnya program-program studi baru tersebut, maka Tahun 2017 UNSOED telah memiliki 77 program studi yang berada di 12 fakultas serta Program Pascasarjana.

“UNSOED juga sangat menyadari dan memahami pentingnya pengembangan pembelajaran dan penjaminan mutu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari akuntabilitas publik,” tandasnya.

Untuk itu, lanjut dia, melalui unit-unit kerja yang terkait telah dilakukan sejumlah upaya, seperti pengembangan kurikulum perguruan tinggi yang merujuk pada KKNI, penyusunan bahan ajar berbasis riset, pengembangan e-learning dan multimedia, pengembangan profesionalisme dosen serta sistem penjaminan mutu internal dan eksternal.

Dikemukakan pula, bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di tahun ini juga meraih capaian membanggakan. Pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2017 di Makasar, Unsoed mendapat kehormatan menjadi salah satu perwakilan karya unggulan perguruan tinggi dengan menampilkan Padi Varietas Salin Agritan 79, MEP dan Unagi Kabayaki (Produk Unggulan sidat dengan gizi tinggi).

Peluncuran buku biografi Prof. Rubijanto Misman

Pada tahun 2017 Unsoed menghasilkan jumlah penelitian sebanyak 375 judul dari berbagai skema dengan dana Rp. 17.168.383.000,-. Beberapa temuan Inovasi Ipteks unggul yang telah dihasilkan antara lain Padi Varietas INPAGO Unsoed 1, Padi Varietas Salin Agritan79, Padi Varietas kandungan Fe tinggi, Cengkih muka dua, dan sebagainya.

Pada saat ini, Padi Varietas INPAGO Unsoed 1 dan Padi Varietas Salin Agritan 79 menjadi perhatian pemerintah sebagai benih padi nasional. Unsoed juga berupaya meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan masyarakat melalui berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat terus meningkat seiring dengan tuntutan perkembangan dan kebutuhan. Pada tahun 2017 sedang dilaksanakan 238 judul Pengabdian kepada Masyarakat Berdasarkan hasil pemetaan kinerja pengabdian, Unsoed berhasil masuk Klaster Perguruan Tinggi Unggulan, ini berarti kepercayaan dan kesempatan pendanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat Unsoed semakin luas,” paparnya.

Salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen. Lokasi KKN tersebar di 313 desa, 49 kecamatan, dari 9 kabupaten di Provinsi Jateng yakni Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Cilacap, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Pemalang, Brebes, Tegal dan Pekalongan. Serta Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Unsoed juga melaksanakan KKN Internasional bekerjasama dengan Ibaraki University, Jepang.

Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-54 Unsoed

Tata kelola Unsoed juga terus menunjukkan peningkatan. Berdasarkan hasil audit laporan keuangan UNSOED periode tahun 2016 yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) UNSOED mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Unsoed juga berhasil meraih penghargaan sebagai Juara 1 Protokol Terbaik PTN BLU 2017 dan Juara Harapan II Lomba Kearsipan Perguruan Tinggi Tingkat Nasional. Unsoed juga menambah fasilitas pendidikannya dengan membangun lima gedung pendidikan, satu rehab gedung perkantoran, dan penambahan satu unit Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL).

Mahasiswa Unsoed di tahun 2017 juga meraih berbagai membanggakan dengan meraih berbagai prestasi di tingkat internasional maupun nasional baik melalui kegiatan ilmiah maupun minat dan bakat mahasiswa. Unsoed juga terus mengembangkan kerjasama internasional di mana di tahun ini Unsoed menambah kerjasama dengan universitas mancanegara. Hingga hari ini Unsoed telah menjalin perjanjian kerjasama dengan 31 instansi luar negeri.

Perkembangan Unsoed di tahun ini semakin lengkap dengan dukungan Sistem Informasi yang semakin handal sehingga siap mendukung berbagai program yang dicanangkan untuk tahap berikutnya.

Laporan Tahunan Rektor UNSOED

Peran Mahasiswa
Pada kesempatan yang sama, Letjen TNI Nugroho Widyotomo, Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Sesjen Wantannas), dalam orasi ilmiahnya menyampaikan materi tentang “Peran Mahasiswa dalam Bela Negara adalah Bagian dari Menjaga Ketahanan Nasional”.

Disampaikan bahwa peran mahasiswa dalam bernegara untuk menjaga ketahanan nasional adalah suatu tuntutan. Mahasiswa sebagai agent of change dan social control. Agent of change yaitu suatu tindakan yang membawa suatu keadaan dari kondisi yang kurang baik ke kondisi yang lebih baik, dan yang sudah baik menjadi lebih baik lagi.

“Selalu dari pemikiran mahasiswa harus ada pemikiran hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari besok harus lebih baik dari hari ini. Pemikiran-pemikiran yang individualisme dari mahasiswa seharusnya dibuang dan beralih pada pemikiran sosial dengan mewujudkan kehidupan bernegara dan bernegara”, ungkapnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa mahasiswa seharusnya berpikir untuk mengembalikan dan mengubah kondisi negara ini menjadi negara ideal dan mampu bersaing. Lima nilai dasar dari bela negara yaitu cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, yakin pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, dan kemampuan awal bela negara baik psikis maupun fisik.

“Bela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa dengan cara lain seperti belajar dengan rajin, tidak menyebarkan berita Hoax dan ujaran kebencian, hidup bertoleransi, melestarikan budaya, memakai produk Indonesia, berprestasi mengharumkan nama bangsa di dunia internasional, menjaga nama baik bangsa dan negara”, terangnya.

Ir.Alief Einstein M.Hum.
Koordinator Sistem Informasi Unsoed

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.