Sabtu, 4 Mei 24

Presiden Direktur PT Perkebunan Minanga Ogan, Nursani Mona Surya

Presiden Direktur PT Perkebunan Minanga Ogan, Nursani Mona Surya
* Presiden Direktur PT Perkebunan Minanga Ogan, Nursani Mona Surya.

Generasi kedua PT Perkebunan Minanga Ogan ini tak hanya mampu memimpin perusahaan keluarga, dia juga mumpuni mengarahkan konferensi internasional.

Nama Mona Surya tidak asing di telinga para pelaku industri sawit Tanah Air. Dia kerap disandingkan dengan kesuksesan Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) yang diselenggarakan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). Konferensi sawit terbesar di dunia tersebut berperan penting dalam memacu pertumbuhan industri sawit nasional dan internasional. Ibu dari empat anak ini ditunjuk sebagai wakil ketua GAPKI dari 2015 hingga sekarang. Bahkan, dia terus dipercaya sebagai ketua panitia pelaksana selama tujuh tahun berturut-turut dan perhelatan bulan November 2017 merupakan kali kedelapan.

Amanah besar yang diemban ke pundak perempuan murah senyum ini, bukanlah tanpa alasan. Dalam menjalankan tugasnya, dia giat belajar dari para senior profesional perkebunan ataupun melakukan benchmarking ke berbagai perusahaan perkebunan sawit. Minanga Group mulai beroperasi dengan pembentukan PT Perkebunan Minanga Ogan pada 1981 di Baturaja, Sumatera Selatan. Pabrik pertama yang dibangun pada 1987.

Saat ini, Minanga Group sudah memiliki dua unit pabrik pengolahan kelapa sawit di lokasi yang sama. Seiring dengan pertumbuhan pasar penjualan minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO), Minanga Group juga terus berkembang membangun satu unit PKS di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Seluruh produk (CPO dan Palm Kernel) Minanga Group masih memenuhi pangsa pasar dalam negeri.

Figur Mona salah satu penegas bagi kaum Hawa untuk tidak takut berkarya di bidang apapun, khususnya bisnis yang dipenuhi kaum Adam. Selain fokus dalam memajukan bisnis, dia juga menaruh perhatian terhadap pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan di masa datang. Sesuai dengan tuntutan global yang semakin sarat isu-isu sustainability.

Di industri kelapa sawit, topik sustainability terkait dengan peningkatan produktivitas maupun efisiensi. Ekspansi areal juga harus diiringi dengan peningkatan produktivitas. Termasuk penerapan teknologi tepat guna, manajemen tepat kelola maupun kepedulian terhadap aspek lingkungan.

Dia pun berharap sejumlah perusahaan kelapa sawit di Indonesia kian membuka lapangan pekerjaan kepada masyarakat. Hal ini selaras dengan keinginan pemerintah, agar pelaku usaha menyerap tenaga kerja seluas-luasnya.

Selain itu, pengembangan lahan sawit ini dapat mengoptimalkan penggunaan lahan yang belum berkembang. Tidak hanya baik untuk mengentaskan kemiskinan, juga mengembangkan salah satu komoditas strategis untuk devisa ekspor terbesar Indonesia. (Naskah: Silvy Riana Putri, Foto: Dok. Pribadi)

Artikel ini dalam versi cetak dimuat di Majalah Women’s Obsession edisi Agustus 2017.

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.