Jakarta, Obsessionnews.com – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dijadwalkan akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Kamis (26/7/2017) malam. Bertemuaan itu akan membahas tentang berbagai persoalan bangsa dan isu politik terkini.
“Bagaimana membangun kebersamaan untuk membangun bangsa dan negara,” ujar Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasa di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis.
Lebih jelasnya, Syarief mengatakan kedua tokoh ini akan membicarakan persoalan ekonomi, kemiskinan, pembangunan daerah, daya beli masyarakat yang menurun, pertahanan, keamanan
banyak hal yang akan dibicarakan oleh kedua tokoh tersebut mulai dari persoalan ekonomi yang lambat, kemiskinan meningkat, daya beli masyarakat menurun, politik, pertahanan keamanan hingga hubungan luar negeri. Ia juga tidak menutup kemungkinan pembahasan antara kedua tokoh tersebut menyinggung persiapan Pemilu 2019 mendatang.
“Peluang itu selalu ada aja. Yang penting kan kebersamaan membangun bangsa. Kalau kita sudah sama-sama memiliki visi yang sama, ya pasti banyak kemungkinan terjadi,” ujar Syarif.
Namun demikian, Syarif enggan berspekulasi terlalu jauh arah pertemuan antara SBY dan Prabowo untuk koalisi kedua partai dalam mengusung calon presiden di 2019 mendatang. Begitu pun terkait apakah kemungkinan calon dari Partai Demokrat yang akan mendampingi Prabowo Subianto.
“Kalau koalisi segala sesuatu bisa saja terjadi. Tapi terlalu dini untuk membicarakan koalisi sekarang,” ujarnya.
Syariat juga mengatakan pertemuan ini menunjukkan bahwa sebenarnya tidak ada masalah dari kedua tokoh tersebut. Ia mengaku punya hubungan baik dengan Gerindra bahkan dengan partai lain. Pertemuan ini sekaligus menindaklanjuti dari rencana pertemuan yang sudah lama diagendakan.
“Memang dari dulu kan Gerindra dan PD kan bagus hubungannya. Jadi kalau terjadi pertemuan hari ini ya ini sesuatu yang biasa. Karena komunikasi kita dengan Gerindra kan cukup bagus, degan PKS juga cukup bagus. Dengan parpol lain juga bagus. Jadi saya pikir komunikasi ini harus ditingkatkan antara partai dan pimpinan dan tokoh bangsa. (Albar)
