Jakarta, Obsessionnews – Minimnya insentif positif dan meningkatnya resiko pasar saham kawasan dan global kembali menekan pergerakan indeks kemarin. Di tengah tipisnya nilai transaksi yang hanya mencapai Rp3,5 triliun dan arus modal asing yang masih keluar, membuat IHSG kembali tertekan ditutup koreksi 56,529 poin (1,2%) di 4714,756.
Bila dibandingkan posisi penutupan tertinggi IHSG tahun ini di 5523,29 pada tanggal 7 bulan 4 lalu, posisi IHSG kemarin telah terdiskon 14,6%. Sedangkan bila dibandingkan dengan akhir 2014 lalu di 5226,947, indeks komposit telah terkoreksi 9,8%. Pada saat bersamaan, nilai tukar rupiah atas dolar AS telah merosot 8,2% (YTD) di Rp 13.460 perdolar AS.
Kedua indikator pasar keuangan tersebut, menurut David Setyanto, analis First Asia Capital mengindikasikan resiko pasar keuangan Indonesia meningkat.
Dana asing di pasar saham sepanjang tahun ini, hingga perdagangan kemarin, menurut perhitungan dia telah keluar sekitar Rp 12,5 triliun. Sementara tahun lalu, dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia mencapai Rp 43,3 triliun.
Kinerja perekonomian makro yang memburuk seperti perlambatan pertumbuhan ekonomi dan depresiasi rupiah atas dolar, telah meningkatkan resiko pasar. (Mahbub Junaidi)
