Pengamat Politik Bakir Ihsan: Anies Memerlukan Pasangan yang Bisa Membantu Menaikkan Popularitasnya

Obsessionnews.com - Masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta rampung pada 16 Oktober 2022. Menjelang berakhirnya jabatannya sebagai orang nomor satu di DKI tersebut, Anies diusung sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 oleh Partai NasDem. Deklarasi Anies sebagai capres itu diumumkan langsung oleh Ketua Umum Nasdem Surya Paloh di kantor DPP Nasdem, Jakarta, Senin (3/10). Baca juga:Pengamat Politik UIN Jakarta Bakir Ihsan: Jokowi akan Dukung Capres yang Diusung PDIPAnies Baswedan: Momentum Perubahan Itu akan DatangAnies akan Bersilaturahmi di Istana Maimun, Medan, Jumat, 4 November 2022 Anies yang hadir dalam deklarasi tersebut menyatakan kesediaannya menjadi capres. Dalam kesempatan tersebut Surya Paloh memberikan kebebasan pada Anies untuk memilih calon wakil presiden (cawapres)-nya. Beredar nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang berpotensi mendampingi Anies. Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Bakir Ihsan mengatakan, Anies memerlukan pasangan yang bisa membantu menaikkan (mengatrol) popularitasnya serta dukungan partai politik pengusungnya. "Kalau melihat tingkat elektabilitasnya baik AHY maupun Khofifah tidak jauh berbeda," kata Bakir ketika dihuhungi Obsession Media Group (OMG), Jumat (4/11/2022). Namun, lanjutnya, Khofifah punya ruang yang lebih leluasa untuk menaikkan momentumnya, karena sedang menjabat sebagai gubernur, seperti Anies saat menjabat sebagai Gubernur DKI. "Sementara AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang sempat dililit persoalan internalnya," ujar Bakir. (Gia/red)