Sabtu, 27 April 24

Pengakuan Kader PKS: Persaingan Jadi Wakil Rakyat Makin Berat

Pengakuan Kader PKS: Persaingan Jadi Wakil Rakyat Makin Berat
* Kader PKS yang juga Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari. (Foto: Arif RH/OMG)u

Jakarta, Obsessionnews.com – Ternyata menjadi wakil rakyat di era sekarang lebih sulit. Apakah karena rakyat makin cerdas dalam memilih wakilnya, ataukah karena persaingan antarcalon yg makin ketat?

Daerah pemilihan (Dapil) Jawa Tengah (Jateng) V yang meliputi Sukoharjo, Klaten, Boyolali dan Kota Surakarta disebut merupakan salah satu dapil neraka. Sebab, di dapil ini berkompetisi sejumlah caleg populer dan incumbent. Dapil Jateng V memperebutkan 8 kursi DPR.

 

Baca juga:

Terpilih Kembali Sebagai Anggota DPR, Kharis Gelar Syukuran

Kharis Tegaskan Indonesia Akan Terus Bela Rakyat Palestina

Di Dapil ‘Neraka’ PKS Antarkan Kharis Kembali ke Senayan

 

Mereka antara lain Puan Maharani (PDI-P), Alfia Reziani (PDI-P), Aria Bima (PDI-P), Rahmad Handoyo (PDI-P), Bambang Riyanto (Gerindra), Abdul Kharis Almasyhari (PKS), Mohamad Toha (PKB), dan Muhammad Hatta (PAN)

Puan Maharani adalah putri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Puan pernah menjadi anggota DPR, lalu diangkat menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada Oktober 2014 hingga kini.

Sementara itu Alfia Reziani, Aria Bima, Rahmad Handoyo, Bambang Riyanto, Abdul Kharis Almasyhari, Mohamad Toha, dan Muhammad Hatta adalah anggota DPR petahana.

Abdul Kharis Almasyhari saat berkampanye pada Pemilu 2019. (Foto: dok.pribadi)

Abdul Kharis Almasyhari mengakui Pemilu 2019 lebih berat dari Pemilu 2014. Sebab, persaingan di dapilnya sangat ketat. Menurutnya, masyarakat lebih kritis memilih wakil-wakilnya di DPR.

Menurut kader PKS ini, caleg-caleg tidak boleh hanya mengandalkan popularitasnya, namun juga harus aktif menyapa warga.

Kharis memberi contoh dirinya sendiri. Ia terpilih menjadi anggota DPR dari Dapil Jateng V pada Pemilu 2014. Popularitasnya kemudian melambung ketika diberi amanah oleh DPP PKS menjadi Ketua Komisi I DPR pada 2016.

Pada Pemilu 2019 Kharis dipercaya menjadi caleg nomor urut 1 di Dapil Jateng V. Ia juga menjadi salah seorang Ketua Tim Pemenangan PKS di dapil tersebut.

Kharis pandai merawat konstituennya. Ia aktif mengunjungi konstituen di dapilnya. Volume mendekati konstituennya semakin ditingkatkan menjelang dan saat musim kampanye Pemilu 2019.

Kharis dan tim suksesnya melakukan berbagai cara dalam menyosialisasikan pencalonan dirinya. Salah satu gebrakan yang dilakukan adalah menjalin kerja sama dengan sebuah lembaga dana bergulir yang memiliki banyak nasabah. Kharis dan tim suksesnya melakukan pendekatan dengan para nasabah lembaga dana bergulir tersebut.

Kerja keras Kharis berbuah manis. Ia terpilih kembali sebagai wakil rakyat dengan perolehan 61.327 suara

“Orang yang banyak turun ke lapangan lebih banyak dipilih. Faktanya seperti itu,” kata Kharis saat menggelar acara buka puasa bersama wartawan, sekaligus syukuran atas kembali terpilihnya dirinya menjadi anggota DPR periode 2019-2024.

Dalam kesempatan tersebut Kharis mohon doa restu agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik pada periode 2019-2024.

Sebelumnya, Rabu (24/4/2019), Kharis sangat mengapresiasi dan berterima kasih pada warga Solo, Sukoharjo, Boyolali dan Klaten yang telah memberikan kepercayaan dengan memilih PKS pada pemilu 17 April 2019 yang lalu.

“Kami sampaikan Alhamdulillah serta  apresiasi yang tinggi  pada seluruh caleg, struktur pengurus, kader, dan simpatisan PKS yang telah bekerja keras siang malam, mulai dari masa kampanye hingga pemungutan dan perhitungan suara di seluruh TPS sedapil 5 Jawa Tengah,” papar Kharis.

Ia juga turut mengapresiasi para penyelenggara pemilu, terutama para petugas KPPS di seluruh TPS, yang telah bersusah payah menyelenggarakan proses pemungutan dan melakukan perhitungan suara, serta duka mendalam untuk semua yang telah berkorban sehingga harus meninggal disejumlah daerah di Indonesia.

“Apresiasi juga pada petugas di PPK dan KPUD, Panwas Kecamatan dan Bawaslu, serta aparat keamanan dari Polrindan TNI selaku penyelenggara, pengawas dan pengamanan pemilu ini, doa kita untuk semua yang telah meninggal dalam proses demokrasi yang panjang ini,” tandasnya. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.