Penanggulangan Covid-19, Ini yang Dilakukan Kemenperin

Penanggulangan Covid-19, Ini yang Dilakukan Kemenperin
Jakarta, Obsessionnews.com  - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terlibat aktif dalam upaya penanggulangan wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia. Kemenperin terus mendorong hilirisasi dan komersialisasi produk-produk riset dan inovasi di sektor industri, termasuk yang saat ini sedang dibutuhkan untuk penanganan Covid-19. Untuk itu diperlukan langkah kolaborasi dengan para stakeholder agar hal tersebut bisa terwujud.   Baca juga:Di Masa Pandemi Covid-19, Kemenperin Pacu Produktivitas Industri Pengolahan DagingFOTO Tanoto Foundation Berikan Bantuan kepada Kemenperin untuk Perangi Covid-19Majukan Kopi Nusantara di Tengah Pandemi Covid-19, Kemenparekraf dan Kemenperin Gulirkan Kampanye #SatuDalamKopi   Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Doddy Rahadi memberi contoh mengenai pengembangan ventilator di dalam negeri. “Kami melakukannya melalui fasilitasi percepatan produksi, kemudahan bahan baku dan komponen, alat uji dan kalibrasi ventilator, serta berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk perizinan. Tentunya tetap mengedepankan faktor keselamatan, kemanfaatan dan moralitas,” kata Doddy di Jakarta dalam keeterangan tertulis, Senin (11/5/2020). Ia memaparkan, sejak April 2020 telah dilaksanakan rapat koordinasi dengan inisiator ventilator nasional serta perwakilan Kementerian Kesehatan, yaitu Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan (BPFK). “Secara umum keempat tim pengembang ventilator adalah Tim Jogja, Tim ITS, Tim UI, dan Tim ITB yang sedang dalam proses uji fungsi dan uji klinis, serta penjajakan kerja sama industri untuk melakukan produksi skala besar,” terangnya. Halaman selanjutnya Salah satu yang mendapat perhatian Kemenperin adalah Tim Jogja yang terdiri atas Universitas Gadjah Mada, PT Yogya Presisi Teknikatama Industri, PT STECHOQ, dan PT Swayasa Prakarsa. Tim tersebut telah mendapatkan sertifikat produksi, sertifikat merek dagang, dan kerja sama distribusi dengan penyalur alat kesehatan. “Selanjutnya adalah pengurusan izin edar yang sedang disiapkan persyaratan dokumen sambil secara paralel menjalani uji fungsi dan uji klinis di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan,” imbuhnya. Selain pengembangan ventilator, Kemenperin melalui sejumlah unit litbang di bawah BBPI juga semakin aktif melakukan riset dalam rangka mendukung penanggulangan Covid-19, antara lain rancang bangun alat pelindung diri (APD) jenis face shield untuk tenaga kesehatan dalam penanganan pasien terpapar virus korona, yang telah dilaksanakan oleh Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) di Bandung. Kemudian pengembangan cokelat rempah yang mengandung komponen bioaktif, yang dilakukan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) di Makassar. Temuan ini diharapkan dapat memberikan efek positif untuk kesehatan masyarakat, seperti meningkatkan imunitas. Halaman selanjutnya “Kami juga akan melakukan penelitian dan pengembangan Non-PCR test kit untuk mendeteksi Covid-19, yang dilaksanakan oleh oleh Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Bandung,” ujar Doddy. Berikutnya pengembangan bahan baku APD, yang akan dilaksanakan oleh Balai Besar Tekstil (BBT) di Bandung. Lalu pengembangan Kit Rapid Test untuk mendeteksi Covid-19 dengan metode Lateral Flow Immunoassy, yang akan dilaksanakan oleh Balai Besar Industri Agro (BBIA) di Bogor). Pengembangan disposable masker penahan virus berbasis kertas, akan dilaksanakan oleh Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) di Bandung. Pengembangan nanofiber membrane pada masker untuk proteksi virus Covid-19, yang akan dilaksanakan oleh Balai Besar Kulit Karet dan Plastik (BBKKP) di Yogyakarta. Pengembangan pangan fungsional immunomodulator untuk meningkatkan daya tahan tubuh, bakal dilaksanakan Balai Besar Industri Agro (BBIA) di Bogor. “Ada juga pembuatan antioksidan untuk mencegah regenerasi virus di dalam tubuh manusia berbasis mikroalga, yang akan dilaksanakan oleh Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) di Jakarta, dan pengembangan kayu pasak bumi sebagai bahan baku obat dan penambah stamina, yang akan dilaksanakan oleh Balai Riset dan Standardisasi Banjarbaru,” sebut Doddy. (arh)