Pemulihan Ekonomi Nasional, Bank Mandiri Salurkan Rp3,5 Miliar kepada Pelaku UMKM di Bogor

Bogor, Obsessionnews.com - Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terpukul hebat akibat pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Masalah yang dihadapi para pelaku UMKM tersebut mendapat perhatian dari Bank Mandiri. Baca juga:Hadapi Kompetisi, Bank Mandiri Terus Perkuat Digital BankingCorona Lahirkan Ide Kreatif Seorang Pelaku UMKMDi Masa Pandemi Covid-19, Bank BRI Salurkan Berbagai Bantuan untuk UMKMLawan Covid-19, Kemenparekraf Ajak Masyarakat Tumbuhkan Semangat ‘Indonesia Care’ Bank Mandiri berkomitmen mengoptimalkan dana penempatan pemerintah untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari dampak pandemi Covid-19. Untuk itu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menyalurkan sekitar Rp3,5 miliar berupa kredit produktif kepada 10 debitur segmen UMKM di Bogor, Jawa Barat. Ke-10 debitur tersebut pelaku usaha kontraktor, supplier jasa pengendali hama, petani jambu biji, produsen sandal wanita, pelaku pertanian hidroponik, pemilik penggilingan tapioka, produsen kripik singkong dan pisang, serta peternak ayam potong. Mereka memperoleh pembiayaan berskema kredit Modal Kerja (KMK), Kredit Usaha Mikro (KUM) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan besaran bervariasi di kisaran Rp100 juta hingga Rp1,2 miliar Dikutip obsessionnews.com dari keterangan tertulis Bank Mandiri, Regional CEO Bank Mandiri Jakarta III Anton Zulkarnain mengatakan, pihaknya menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan program PEN ini dengan optimal. Namun tetap menjaga kehati-hatian dan track record debitur di perbankan. “Kami memanfaatkan seluruh jaringan mikro dan UKM kami di lapangan untuk memastikan bahwa debitur tersebut memang layak dan benar-benar memiliki usaha yang potensial. Tujuannya, agar pembiayaan ini tepat sasaran dan benar-benar bisa menggerakkan ekonomi masyarakat, sesuai dengan tujuan program PEN," tutur Anton. Tak hanya itu. Anton menjelaskan, pihaknya juga akan melakukan pendampingan dan monitoring kepada debitur penerima kredit PEN agar dapat memastikan terpenuhinya kebutuhan debitur, termasuk jika dibutuhkan tambahan pembiayaan. Berdasarkan PMK 70/2020, pemerintah menempatkan uang negara di bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk disalurkan sebagai kredit produktif, khususnya kepada segmen UMKM. Adapun penempatan dana tersebut di Bank Mandiri adalah sebesar Rp10 triliun, di mana bank ini telah menyiapkan alokasi pembiayaan sebesar Rp20 triliun untuk segmen UMKM. Berdasarkan pipeline tersebut, dia menjelaskan, penyaluran kredit khusus segmen UMKM akan diarahkan ke sektor-sektor produktif antara lain pertanian, perkebunan, jasa dan perdagangan, industri pengolahan, pariwisata serta sektor lain yang memberikan dampak pada ketahanan pangan. Untuk mempercepat proses penyaluran dan implementasi protokol kesehatan dalam bisnis di era new normal, Bank Mandiri juga telah memanfaatkan dukungan teknologi informasi (TI) dalam proses bisnis, seperti aplikasi Mandiri Pintar untuk memangkas proses administrasi dalam pengajuan kredit mikro produktif agar persetujuan bisa diperoleh dalam 15 menit. (arh)