Jumat, 26 April 24

Corona Lahirkan Ide Kreatif Seorang Pelaku UMKM

Corona Lahirkan Ide Kreatif Seorang Pelaku UMKM
* Pemerhati koperasi dan UMKM, Dewi Tenty Septi Artiany. (Foto: dok pribadi)

Jakarta, Obsessionnews.com — Pandemi Covid-19 tidak hanya memporakporandakan perekonomian dunia tetapi juga mengubah pola tatanan kehidupan. Kang Agam seorang lawyer yang akhirnya banting stir menjadi pengusaha pembibitan pohon duren, dan buah-buahan.

Social distancing mengakibatkan perkantoran ditutup sementara kalaupun ada kegiatan berlaku pembatasan, hal ini berimbas juga kepada kantor yang kesahariannya melayani jasa hukum. Kondisi itulah yang dirasakan oleh Kang Agam. Covid membuat langkahnya terbatas.

Menekuni bisnis pembibitan durian awalnya karena ingin mempunyai durian. Kang Agam membeli bibit yang sudah jadi dan dijual setelah pohonnya berukuran cukup. Setelah itu, ia mulai belajar okulasi sendiri. Saat ini Kang Agam bersama tim sudah dapat membudidaya bibit durian sendiri.

Jenis durian yang dibudidayakan durian premium mulai Musangking, durian duri hitam dan bawor. Adapun pembibitan buah-buahan seperti alpukat, mangga impor,  lengkeng,  anggur brazil dan lainnya.

Sejak PSBB berlaku, permintaan bibit durian dan buah-buahan naik signifikan, sehingga membuat Kang Agam kewalahan. Kenaikan disebabkan adanya keinginan tetep produktif meski tinggal di rumah. Interaksi dengan berkebun, sebagai pilihan yang mengisi waktu agar tak jenuh.

Pemerhati koperasi dan UMKM, Dewi Tenty Septi Artiany mengatakan bisnis pembibitan buah sangat menjanjikan di masa pandemi Covid-19, apalagi jenis bisnis ini minim risiko kerugian. Buah yang dibibit semakin lama bertahan akan memberikan nilai ekonomi yang tinggi.

“Asal merawatnya dengan benar. Jika tidak laku bulan ini, dia akan terus membesar, harganya semakin naik. Jadi tidak terjual maka dia akan berbuah, dan hasilnya bisa dinikmati atau dijual,” ujar Tenty kepada Obsessionnews, Jumat (26/6/2020).

“Itulah alasan mengapa Kang Agam memilih bisnis pembibitan durian dan buah-buahan selain memberi efek lainnya yaitu penghijauan,” lanjutnya.

Lain halnya dengan Teh Tantry, seorang pengusaha sayur dan buah-buahan. PSBB membuat kegiatan pariwisata terkena dampak, hal ini mengakibatkan berhentinya permintaan pasokan sayur dan buah buahan.

Sebelum Covid-19, Teh Tantry sangat sibuk memasok sayur-sayuran dan buah-buahan untuk restauran, maupun hotel di Jakarta dan sekitarnya. Sayur dan buah buahan yang dipasok tersebut berasal dari petani Garut, Lembang hingga Cipanas.

Sebagai seorang pejuang UMKM, Teh Tantry tidak berkecil hati. Ia langsung memutar otak peluang apa yang dia bisa dapat di tengah kesulitan akibat pandemi Covid-19. Bermodal sayuran yang dia dapat maka muncul ide kreatif membuat panganan kentang Mustofa.

Jenis makanan ini berbahan dasar kentang dan bawang goreng. Rupanta kedua jenis produk ini sangat digemari oleh semua kalangan. Oleh karenanya, Teh Tantry pun sekarang sibuk memenuhi pesanan .

Cerita tentang tangguhnya pelaku UMKM tidak berhenti pada kisah Kang Agam dan Teh Tantry saja, ada lagi Kang Lily yang setelah berhenti bekerja karena Covid-19 mencoba untuk membuat camilan.

Mulanya ia membuat camilan tempe kering, karena permintaan banyak Kang Lily berani melakukan diversifikasi dengan mengolah pare menjadi kripik gurih dan renyah. Siapa sangka pare yang bertekstur pahit dapat menjadi panganan yang asik dinikmati bersama kopi dan teh di sore hari.

Bersamaan dengan meredanya Pandemi Covid-19, saat ini Kang Lily sudah mulai beraktivitas kembali tetapi semangat kewirausahaannya sudah terbangun. Oleh karena itu, olahannya tidak akan berhenti malah akan lebih ditingkatkan lagi.

“Cupilkan cerita ringan tentang para pelaku UMKM yang tergabung dalam UMKMAlumni tersebut dapat menunjukan bahwa UMKM adalah pejuang yang selalu jeli melihat peluang, tidak ada kata menyerah yang ada adalah tantangan yang harus ditaklukkan,” tukas Tenty. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.