Minggu, 28 April 24

Peluncuran Puisi Karya 100 Penyair Indonesia-Malaysia

Peluncuran Puisi Karya 100 Penyair Indonesia-Malaysia
* Buku antologi puisi 'Syair Persahabatan Dua Negara' karya 100 penyair Indonesia-Malaysia diluncurkan dalam acara Temu Sastra Indonesia-Malaysia ke-3 di Bandung, Jumat (18/9/2015).

Bandung, Obsessionnews – Kawah Putih kawasan Cibidey menjadi saksi berakhirnya Temu Sastra Indonesia-Malaysia (TSIM) ke-3 yang berlangsung 18-20 September 2015 di Bandung, Jawa Barat.

Kunjungan peserta ke objek wisata yang ramai pengunjung itu merupakan wisata budaya yang menjadi salah satu bagian kegiatan TSIM selain seminar internasional bahasa dan sastra Melayu di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Padjadjaran (Unpad), serta malam baca puisi di Kampung Pa’go Cibidey.

TSIM secara resmi dibuka Jumat (18/9) di NuArt Gallery dan ditutup Ahad (20/9). Sebanyak 100 penyair dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand mengikuti kegiatan itu. Pada kesempatan tersebut diluncurkan buku antologi puisi Syair Persahabatan Dua Negara karya 100 penyair Indonesia-Malaysia.

Seminar Internasional bertajuk Bahasa dan Sastra Negara Serumpun dalam Perspektif Sejarah dan Masa Depan dihelat di FIB Unpad dan diikuti 250 peserta dari Indonesia, Malaysia, China, Korea, dan Jepang.

Seminar tersebut menampilkan pembicara utama dari Indonesia, yaitu Maman S. Mahayana (Universitas Indonesia), Wahya dan Muhammad Adji (Unpad).

Sementara pembicara dari Malaysia yaitu SN Dato Ahmad Khamal Abdullah (Universiti Putra Malaysia dan Presiden Numera), Arba’ie bin Sujud (Universitas Putra Malaysia), dan Raja Rajeswari Seetha Raman (Institut Pendidikan Guru Kampus Bahasa Melayu Malaysia). Acara dipandu Enung Nurhayati yang juga Ketua Panitia Lokal TSIM.

Di tempat terpisah, di malam apresiasi sastra di Kampung Pa’go, pemakalah pendamping juga mempresentasikan pokok-pokok pikirannya, yaitu Hasyuda Abadi (Malaysia), Abizai (Malaysia), Wannofri Samry (Indonesia), dan La Ino (Indonesia). Sesi ini dimoderatori Muhammad Subhan, pegiat Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia.

Jamuan makan malam dan pembacaan puisi berlangsung meriah di Kampung Pa’go Cibidey, Sabtu (19/9), malam. Dipandu penyair ‘Galodo’ asal Sumatera Barat, Syarifuddin Arifin, tampil membaca puisi adalah Shirley Idris, Raja Rajeswari, Abizai, Arba’ie bin Sujud (Malaysia), Hasboulah, Nawawie (Thailand), Soni Farid Maulana, Ebramsyah Barbarey, Kurniawan Junaedi, Dino Umahuk (Indonesia), dan sejumlah nama lainnya.

Antusias Peserta

Ketua Panitia TSIM Sastri Yunizarti Bakry mengatakan, antusias peserta dan pemakalah TSIM ke-3 cukup besar. Selain jumlah peserta yang hadir, juga terlihat dari banyaknya prosiding yang masuk.

“Namun, karena keterbatasan waktu, prosiding seminar internasional hanya membukukan sebanyak 12 makalah sastra dan bahasa dari Indonesia, Malaysia dan Thailand,” ujar Sastri Bakry dalam siaran pers yang diterima obsessionnews.com, Selasa (22/9).

Hal menarik disampaikan Maman S. Mahayana menyikapi usaha memajukan dan mengakrabkan kesusasteraan Indonesia-Malaysia, yaitu melakukan penerjemahan karya sastra Indonesia-Malaysia dan sayembara kepenulisan kedua negara. Selain itu memperbanyak usaha penerbitan buku kedua negara.

“Penting juga dipertimbangkan pendirian sebuah bangunan bernama sastra serumpun sebagai pintu masuk untuk menciptakan kesepahaman tentang keberagaman budaya masing-masing dengan tetap dilandasi atau dijiwai semangat keserumpunan,” ujarnya. (arh)

 

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.