Sabtu, 27 April 24

Natsir Jadi Teladan Ideal Bagi Anak Muda  

Natsir Jadi Teladan Ideal Bagi Anak Muda   
* Buku "Biografi Mohammad Natsir Kepribadian, Pemikiran, dan Perjuangan" karya Lukman Hakiem diluncurkan di Panggung Utama Pameran Buku Indonesia Internasional (Indonesian International Book Festival) di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta, Sabtu 7 September 2019. (Foto: dok Lukman Hakiem)

Kedua, buku ini mengisahkan Natsir senang bermain musik bahkan ahli bermain biola. Hal ini tidak banyak diketahui bahkan oleh sebagian kadernya sendiri. Dalam konteks pemikiran Islam di tanah air yang satu sisinya sangat tekstual saat ini, Natsir bermain biola tentu dipandang sebagai penyimpangan dan disesalkan. Saya sendiri tidak anti musik dan punya pembenaran atas sikap Natsir yang suka main biola. Lagi lagi pasti penulis punya penjelasannya.

Ketiga, berdebat dengan Guru.  Natsir sendiri menyatakan bahwa dirinya terkadang berdebat dengan A. Hassan. Benar benar berdebat, katanya. Tentu saja berdebat dalam makna dan cara yang dibenarkan. Berdebat untuk mendapatkan kebenaran bukan mencari pembenaran. Silang pendapat bukan silang pendapatan. Adab tetap diperhatikan oleh Natsir. Sayang sekali tradisi ini tidak cukup terwarisi kader- kader mudanya. Sehingga sering kali gagap ketika menghadapi pemikiran pemikiran menyimpang. Bukan karena tidak benar tapi karena tidak trampil bicara benar.

Keempat, bagi anak muda Natsir adalah teladan ideal. Natsir seorang yang gigih berjuang, tekun belajar dan pantang menyerah. Kehidupan semasa sekolahnya membuktikan itu. Satu yang paling menonjol adalah kebiasaannya menamatkan satu buku dalam satu pekan. Mana ada di Kids Zaman Now anak sekolah atau anak kuliahan yang punya tradisi baca buku. Satu buku satu pekan pula. Kecerdasan Natsir saya yakin satu sebabnya adalah luas dan dalamnya bacaan. Jadi, anak muda yang mau secerdas Natsir, rajin-rajinlah membaca.

Sebagai pamungkas, saya terus terpukau oleh ungkapan Natsir yang saya anggap ungkapan tersebut adalah kata mutiara terbaik tokoh Islam sekaligus tokoh bangsa tentang keislaman dan kebangsaan;

“Kita dapat menjadi seorang Muslim yang taat, yang dengan riang gembira pula menyanyikan ‘Indonesia Tanah Airku’.” (Wildan Hasan,  Aktivis Persatuan Islam dan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia)

Pages: 1 2 3 4

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.