Sabtu, 27 Juli 24

MotivKreatif: Sukses Butuh Kesabaran dan Kesungguhan

MotivKreatif: Sukses Butuh Kesabaran dan Kesungguhan

Bekerja memang harus dijalankan dengan sepenuh hati, jika tidak maka pekerjaan itu akan sia-sia bahkan hanyalah sebuah ajang percobaan untuk mendapatkan pekerjaan yang sesungguhnya. Namun kadang percobaan mencari jati diri inilah yang menjadi pengalaman yang sangat berharga. Seperti yang dialami seorang bisnis training yang berhasil menularkan ide-idenya kepada orang lain. Ahmad Faisal pria asal Bandung berusia 38 tahun ini mengaku tidak mudah mendapatkan kesuksesan seperti sekarang ini. Berbagai usaha dia jalani seperti bisnis pakaian, kerudung sampai mendirikan Event Organizer, namun semuanya kandas.

Faisal kerapkali berpikir bisnis berjualan barang akan mendapat hasil dan keuntungan yang sangat cepat, karena uang dapat berputar dan dapat dijadikan kembali modal usahanya. Namun apa yang terjadi malah terbalik. Usahanya dibidang pakaian dan kerudung ternyata tidak semudah apa yang dipikirkannya. Pada tahun 2001 Faisal pun mencoba mencari ilmu kesana kemari untuk mendapatkan trik yang bagus untuk jadi bekal bisnisnya. Sampailah dia pada sebuah kesempatan, yakni mengikuti training yang dipandu Jamil Azzaini seorang motivator handal.“Training ini membuat saya lebih greget dalam berbisnis dan menumbuhkan motivasi yang kuat untuk dapat berusaha, sehingga mendapatkan kepuasan tersendiri akan hal tersebut,” papar pengarang buku Self Revolution ini.

Dengan berbagai upaya akhirnya pada tahun 2013 Faisal mendirikan MotivKreatif sebagai wadah pengembangan bagi para remaja sekolah dan mahasiswa untuk dapat mengekspresikan dan menumbuhkan rasa percaya saat memulai bisnis. “Tempat ini dibuat khusus untuk pengembangan diri, motifasi bahkan menumbuhkan kretifitas bisnis yang digeluti tanpa harus merasa rendah diri. Faisal pun merasakan jika pengendalian dan penguasaan bisnis yang didasari ibadah, maka akan menumbuhkan pebisnis-pebisnis muda yang kreatif dan berakhlak mulia”, tandas alumni bahasa Arab Universitas Pendidikan Indonesia/UPI Bandung ini. Faisal kerapkali memberikan motivasi agar segala sesuatu tidak hanya diukur dengan uang, tapi adanya dampak perubahan pada diri sendiri.

Gaya bahasa dan olah tutur Faisal yang kerapkali memberikan nuansa baru pada pemaparannya tidaklah jenuh saat menjadi pembicara motivasi. Perpaduan antara ceramah, psikologi, music bahkan tanya jawab membuat suasana penyampaian motivasi semakin berwarna, bahkan terkadang gelak tawa dan cerita sedih kerapkali mewarnai pemaparan Faisal saat membahas suatu hal. Sebagai contoh tatkala Faisal melakukan training dan berkunjung ke beberapa tempat di Jawa Barat, seperti Pameungpeuk Banjaran Kabupaten Bandung, dimana tempat tersebut banyak yang menganggap begitu tabu ketika seorang bertanya kepada gurunya, bahkan terkesan ada perlawanan dari seorang siswa tatkala sebuah pelajaran ditanyakan dan diperdebatkan karena ketidak mengertian siswa pada pelajaran tersebut.

“Sebenarnya siswa-siwi disana menginginkan adanya perubahan dirinya tidak lagi menjadi pemalu, malas untuk memulai pekerjaan, seperti halnya berjualan, sehingga pada intinya diketahui di daerah tersebut masih banyak generasi mudanya yang rendah diri dan kurang motivasi untuk mengembangkan diri, bahkan untuk bertanya pun kerapkali menjadi suatu hal yang sulit”, tegas penulis buku Petunjuk Zakat Praktis ini. Dengan pola Self Revolusion atau perubahan diri sendiri ini ternyata ada perubahan dalam diri para siswa di daerah tersebut terbukti setelah kepala desanya menyampaikan hal tersebut kepada Faisal. Kepala Desa itupun menyampaikan terimaksihnya pada Faisal, karena banyak perubahan yang dialami para peserta Motivkreatif ini.

Motivkreatif yang berusaha mengajak para siswa dan mahasiswa ini tidak hanya mengajak para pesertanya untuk melahirkan kreatifitas dalam berbisnis tapi juga lebih dari itu, yaitu pengembangan diri, memahami dan megembangkan kelebihan diri sendiri bahkan mengaktualisasikan sejumlah potensi tersebut dalam sebuah karya yang dapat menunjang kebutuhannya sehari-hari. Tak hanya menjadi motivator, Faisal juga ternyata jeli melihat peluang bisnis dengan banyak peserta motivkreatif, sehingga sekali dayung dua tida pulau terlampaui dengan adanya niatan Faisal untuk memasarkan kaos, gantungan kunci, stiker dan asesoris lainnya, namun hal itu masih dirancang konsepnya agar lebih professional dan gaul.

Menurut Pria kelahiran Bandung 6 Desember 1977 ini untuk meningkatkan pemahaman dalam pemaparan yang disampaikannya diterapkanlah metode Stifin atau pengungkapan bakat dan minat seseorang melalui sidik jari. Metode yang diciptakan Farid Poniman ini dapat mengungkap sejauhmana seseorang memiliki bakat, minat dibidang olahraga kah, bisniskah atau seorang politikus dan lainnya. Metode tersebut ternyata membuat seseorang pelajar menjadi penasaran, sehingga keingintahuannya tentang potensi dirinya menjadikan pelajar tersebut semangant untuk mengikuti pemaparan motivkreatif.

Selain itu metide Stifin ini akan memunculkan sejauhmana peran orangtua dalam mendidik serta memberikan waktu lebih banyak dengan anak-anaknya. Sebelum metode Stifin dipraktekan, Faisal kerapkali berkonsultasi dengan para siswanya sejauhmana metode tersebut dapat membaca bakat dan minat seseorang. “Saya pikir klien banyak yang merasa cocok dengan metode tersebut, karena selain pendekatan secara ilmiah juga mampu memberikan masukan terhadap seseorang yang tengah dibaca sidik jarinya tersebut. “Saya hanya mendapatkan lisensi saja dari pecinta metode ini,sehingga tetap harus memberikan tariff, yaitu sebesar 250 ribu rupiah. Hasil bakat dan minat itupun rahasia tidak akan diketahui orang lain ,” papar bapak dua anak ini.

Dengan biaya tersebut diharapkan siswa dan mahasiswa dapat mengembangkan potensi dirinya kearah yang lebih baik, karena sudah diberikan pola, cara serta pendekatan enterpreneur yang mudah dijalankan, hanya saja pihaknya tetap menjadi konsultan para siswa ketika mereka merasa kesulitan ataupun mengalami permasalahan ketika apa yang disampaikan ternyata berbeda dengan kenyataan yang ada di lapangan. “Sasaran saya saat ini adalah para siswa SMA yang akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi, karena kerapkali mereka kesulitan dalam memecahkan permasalahan pergaulan, motivasi belajar, bahkan saat mencari teman di Perguruan Tinggi,” cetus suami dari Fauzia Raziani Razak, S.Th.I ini.

Kerapkali seorang pelajar yang baru keluar SMA dihadapkan pada suatu lingkungan yang baru yang tidak dialami sebelumnya, bahkan dimulai dari pakaian yang berbeda dengan tidak berseragam putih abu lagi, rambut yang bebas tidak dilarang panjang atau pendeknya akan membuat siswa menemui hal-hal dan pengalaman baru dalam dirinya. “Metode ini saya namakan metode kampus juara, sehingga siswa akan terobsesi bahwa dirinya harus menjadi juara dalam segala hal yang positif,” tukas ayah dari Tsurayya Qurrata Aini dan Ahmad Rumi Caesar Al-Basith ini.

Faisal mengakui jika bisnis motivasi ini tidak mengeluarkan modal besar, hanya keinginan yang besar, motivasi yang kuat, gagasan yang actual dan ide yang cemerlang, sehingga klien dapat mencerna dengan mudah, menerapkannya dengan santai dan menjalaninya dengan penuh keikhlasan. Faisal juga berseloroh kalaupun motivkreatif ini dilakukan di lembaga-lembaga serta pemerintahan ataupun di tempat bisnis lainnya, maka bayarannyapun akan lebih besar. Keinginan Faisal saat ini adalah mengenalkan motivkreatif ini ke dunia internasional. (Dudy Supriyadi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.