Sabtu, 27 April 24

Mobil Terbang Diharapkan Jadi Solusi Atasi Kemacetan

Mobil Terbang Diharapkan Jadi Solusi Atasi Kemacetan
* Perusahaan kondang asal Slovakia, AeroMobil, telah berhasil mewujudkan impian banyak orang menciptakan kendaraan masa depan paling ideal, yakni mobil terbang. (Foto: Ist)

Cormorant

Sebuah perusahaan teknologi Israel berhasil mengembangkan mobil terbang. Kendaraan futuristik ini bernama Cormorant yang mampu mengangkut beban 500 kg dan terbang 185 km per jam.

Cormorant telah menyelesaikan uji penerbangan otomatis pertamanya pada bulan November 2019 lalu dan diprediksi akan diluncurkan pada tahun 2020. Mobil ini diperkirakan akan dijual seharga $14 juta (Rp186 miliar).

Pengembang Urban Aeronautics percaya bahwa mobil terbang ini bisa mengevakuasi orang-orang dari area perang, serta memberikan akses yang aman bagi pasukan militer.

Rafi Yoeli, Founder dan CEO Urban Aeronautics mengatakan bahwa Cormorant lebih aman daripada helikopter karena bisa terbang di antara bangunan dan di bawah kabel listrik tanpa risiko.

Namun, masih banyak pekerjaan yang harus dirampungkan perusahaan sebelum kendaraan otonom ini menyentuh pasar. Terlebih lagi, Cormorant belum memenuhi standar Federal Aviation Administration dan tes pada bulan November masih menunjukkan masalah kecil.

 

Toyota SkyDrive

Perusahaan otomotif asal Jepang, Toyota, tampak serius dalam memproduksi mobil terbang. Mereka berencana menciptakan SkyDrive, mobil terbang terkecil di dunia. Rencananya, Toyota akan memperkenalkan SkyDrive pada ajang Olimpiade Tokyo tahun 2020. Peluncuran mobil terbang ini juga merupakan kampanye olimpiade yang bakal digelar di negeri sakura.

SkyDrive memiliki ukuran yang amat mungil. Mobil terbang ini hanya akan bisa menampung satu orang saja. Panjang mobil ini 2,9 meter, lebar 1,3 meter, dan tinggi 1,1 meter. Hal ini menjadikan SkyDrive sebagai mobil terbang terkecil di dunia. SkyDrive memiliki tiga roda. Dua roda berada di belakang dan satu roda berada di depan. Ada empat baling-baling yang berada di tiap sudut mobil ini. Toyota berinvestasi hingga sekitar 40 juta yen atau sekitar Rp4,6 miliar ke grup Cartivator (perusahaan pengembang mobil terbang) yang beroperasi di luar kota Toyota di pusat Jepang.

Toyota dan perusahaan grup tersebut telah menyetujui untuk mendukung proyek tersebut dengan harapan bisa membangun prototipe mobilnya pada 2018. Proyek mobil terbang SkyDrive juga menjadi upaya Toyota untuk mengejar ketertinggalan dalam hal produksi mobil listrik. Beberapa waktu lalu Toyota mengungkapkan keresahannya terkait ketertinggalan perusahaan dalam hal mobil listrik, sehingga menyebabkan kerugian besar. (Men’s Obsession/Kapoy/red)

Pages: 1 2 3

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.