Jakarta, Obsessionnews – Anggota Komisi XI DPR RI Muhammad Misbakhun menilai, satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menunjukan kinerja yang positif, khususnya dalam memulihkan situasi ekonomi yang sempat terpuruk lantaran lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
Misbakhun mengatakan, hal yang patut dibanggakan bagi Pemerintahan Jokowi adalah, sikap keberanian mengeluarkan paket kebijakan ekonomi dari jilid I sampai IV. Kebijakan ini dianggap mampu, memulihkan kondisi ekonomi Indonesia ditengah krisis global.
“Kalau Presiden Jokowi tidak mengambil kebijakan berani ini, tidak dapat dibayangkan bagaimana perekonomian kita akan lebih parah,” kata Misbakhun di DPR Jakarta, Selasa (20/10/2015).
Politisi Partai Golkar ini mencontohkan, paket kebijakan ekonomi Jokowi yang paling tepat adalah berkaitan dengan kebijakan fiskal 2016. Menurutnya, kebijakan ini sudah sesuai. Sebab, bisa meningkatkan produktifitas ekonomi nasional.
Disamping itu, kebijakan itu dilakukan melalui tiga strategi, yaitu memperkuat stimulus fiskal untuk meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing, memperkuat ketahanan fiskal, dan mengendalikan risiko serta menjaga kesinambungan fiskal.
“Dalam upaya memperkuat stimulus fiskal, Pemerintah menempuhnya melalui pemberian insentif fiskal untuk kegiatan ekonomi strategis, peningkatan ruang fiskal dan peningkatan belanja produktif,” terangnya.
Sekretaris Panja Penerimaan Negara Komisi XI DPR ini menambahkan, dalam satu tahun pemerintahan Jokowi, pemerintah juga berhasil meningkatkan APBN. Peningkatakan itu ditujukan untuk pembangunan infastrukur di daerah.
Hal itu terlihat, banyaknya alokasi anggaranke daerah daripada di pusat, kemudian penguatan industri alutsista, insentif pajak untuk mengendapkan dana-dana valuta asing di dalam negeri, dan insentif untuk ekspor.
Menurut Misbakhun, pemerintahan Jokowi telah mengambil kebijakan yang berani situasi politik Indonesia yang tidak stabil. serta pelambatan ekonomi global yang berimplikasi pada ekonomi nasional. “Hasilnya, akan bisa dilihat pada tahun kedua dan ketiga pemeritahan,” ucap mantan Politisi PKS ini. (Albar)
