Jakarta, Obsessionnews – Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi merasa sangat kecewa atas terjadinya penyerangan oleh oknum aparat kepada atlet muda karate di wisma atlet SKOI, kompleks Stadion Sempaja Tengah, Samarinda.
Sekitar jam 02.00 Sabtu pagi dini hari tanggal 21 Maret 2015, sejumlah oknum berambut cepak dan berbadan tegap mendatangi wisma atlet SKOI untuk mencari beberapa atlet, yang dianggap telah berselisih dengan oknum aparat selang beberapa jam sebelumnya tersebut.
Kedatangan sejumlah oknum aparat tersebut sangat mengejutkan para penghuni atlet SKOI yang sedang tidur nyenyak. Beberapa atlet mengalami cedera, di antaranya seorang atlet karate siswa Kelas III SMA SKOI yang secara reflek sempat melawan kedatangan tamu yang mengejutkan, masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Syahranie Samarinda.
“Sangat kecewa atas terjadinya kejadian penyerangan tersebut, karena bagaimanapun juga selain para siswa yang dikejutkan dengan “kedatangan tamu” di malam hari itu masih berusia sangat remaja (setingkat SMP dan SMA), juga menimbulkan trauma psikologis yang sangat dalam. Aparat yang selama ini cukup intensif dalam melindungi masyarakat, termasuk atlet, telah dinodai oleh beberapa oknum tertentu yang justru mencoreng institusi Kepolisian,” kata Menpora, di Jakarta, Minggu (21/3/2015).
Beberapa bagian wajah korban terlihat memar, kelopak mata membiru dan merah serta kepala korban dibalut perban akibat mengalami luka robek. Selain itu, 2 yang duduk di kelas 3 SMP dan yang berusia 12 tahun mengalami luka ringan. Pintu depan asrama yang terbuat dari kaca juga pecah berantakan.
Kasus tersebut saat ini langsung diproses dan ditangani Polresta Samarinda dan dibantu Propam dan Inspektorat Polda Kalimantan Timur.
“Saya mengapresiasi sepenuhnya langkah-langkah taktis yang telah ditempuh oleh Polda Kalimantan Timur dan Polres setempat, karena Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Andayono telah menyampaikan permohonan maaf baik kepada keluarga korban dan jajaran Dispora Kalimantan Timur atas insiden selisih paham dan pengerusakan Asrama Atlet II di Stadion Madya Sempaja, Samarinda tersebut serta berkomitmen untuk tetap memproses oknum aparatnya yang melakukan “penyerangan di malam dini hari” tersebut,” ujarnya.
Atlet karate yang terluka parah tersebut sesungguhnya akan berangkat ke Banten mengikuti kejuaraan nasional karate junior Under-21 pada tanggal 26 Maret 2015. Selain itu, ia pernah meraih Sunan Kalijaga Cup di Yogyakarta pada Mei 2014, dan peraih juara pertama dalam seleksi sebelum Kejurnas di Samarinda tahun 2014.
Kemudian, Kemenpora meminta kepada Dispora Kalimantan Timur untuk tetap berkoordinasi dengan jajaran Kepolisian setempat, dan juga berusaha dengan berbagai cara secepatnya mengembalikan kondisi mental dan fisik para siswa SKOI Samarinda, terutama yang terluka.
Karena bagaimanapun juga seluruh siswa siswi yang ada sangat membutuhkan kondisi lingkungan belajar yang kondusif, aman dan dapat berkonsentrasi penuh untuk meraih prestasi olahraga dan pendidikan. (Herdianto)