Sabtu, 27 April 24

Menpora Kecewa, Oknum Aparat Menyerang Wisma Atlet SKOI

Menpora Kecewa, Oknum Aparat Menyerang Wisma Atlet SKOI
* Sekolah Khusus Olahraga Internasional atau SKOI. (Kemenpora)

Jakarta, Obsessionnews – Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi merasa sangat kecewa atas terjadinya penyerangan oleh oknum aparat kepada atlet muda karate di wisma atlet SKOI, kompleks Stadion Sempaja Tengah, Samarinda.

Sekitar jam 02.00 Sabtu pagi dini hari tanggal 21 Maret 2015, sejumlah oknum  berambut cepak dan berbadan tegap mendatangi wisma atlet SKOI untuk mencari beberapa atlet, yang dianggap telah berselisih dengan oknum aparat selang beberapa jam sebelumnya tersebut.

Kedatangan sejumlah oknum aparat tersebut sangat mengejutkan para penghuni atlet SKOI yang sedang tidur nyenyak.  Beberapa atlet mengalami cedera, di antaranya seorang atlet karate siswa Kelas III SMA SKOI yang secara reflek sempat melawan kedatangan tamu yang mengejutkan, masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Syahranie Samarinda.

“Sangat kecewa atas terjadinya kejadian penyerangan tersebut, karena bagaimanapun juga selain para siswa yang dikejutkan dengan “kedatangan tamu” di malam hari itu masih berusia sangat remaja (setingkat SMP dan SMA), juga menimbulkan trauma psikologis yang sangat dalam. Aparat yang selama ini cukup intensif dalam melindungi masyarakat, termasuk atlet, telah dinodai oleh beberapa oknum tertentu yang justru mencoreng institusi Kepolisian,” kata Menpora, di Jakarta, Minggu (21/3/2015).

Beberapa bagian wajah korban terlihat memar, kelopak mata membiru dan merah serta kepala korban dibalut perban akibat mengalami luka robek. Selain itu, 2 yang duduk di kelas 3 SMP dan yang berusia 12 tahun mengalami luka ringan. Pintu depan asrama yang terbuat dari kaca juga pecah berantakan.

Kasus tersebut saat ini langsung diproses dan ditangani Polresta Samarinda dan dibantu Propam dan Inspektorat Polda Kalimantan Timur.

“Saya mengapresiasi sepenuhnya langkah-langkah taktis yang telah ditempuh oleh Polda Kalimantan Timur dan Polres setempat, karena  Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Andayono telah menyampaikan permohonan maaf baik kepada keluarga korban dan jajaran Dispora  Kalimantan Timur atas insiden selisih paham dan pengerusakan Asrama Atlet II di Stadion Madya Sempaja, Samarinda tersebut serta berkomitmen untuk tetap memproses oknum aparatnya yang melakukan “penyerangan di malam dini hari” tersebut,” ujarnya.

Atlet karate yang terluka parah tersebut sesungguhnya akan berangkat ke Banten mengikuti kejuaraan nasional karate  junior Under-21 pada tanggal  26 Maret 2015. Selain itu,  ia pernah meraih  Sunan Kalijaga Cup di Yogyakarta pada Mei 2014, dan peraih juara pertama dalam seleksi sebelum Kejurnas di Samarinda tahun 2014.

Kemudian, Kemenpora meminta kepada Dispora Kalimantan Timur untuk tetap berkoordinasi dengan jajaran Kepolisian setempat, dan juga berusaha dengan berbagai cara secepatnya mengembalikan kondisi mental dan fisik para siswa SKOI Samarinda, terutama yang terluka.

Karena bagaimanapun juga seluruh siswa siswi yang ada sangat membutuhkan kondisi lingkungan belajar yang kondusif, aman dan dapat berkonsentrasi penuh untuk meraih prestasi olahraga dan pendidikan. (Herdianto)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.