Jumat, 26 April 24

Ma’ruf Amin yang Melarang, “Jangan Bakar Gereja”

Ma’ruf Amin yang Melarang, “Jangan Bakar Gereja”
* Ketuaa Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin.

Surat Pembaca:

Lama saya tidak mau mengomentari tentang kelakuan Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) terhadap umat Islam.

Tapi saya berpikir sudah saatnya saya bicara jujur dan apa adanya setelah perlakuan Ahok terhadap Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin.

Saya, Arief Poyuono, tinggal dan besar di Tanjung Priok, sebuah daerah pelabuhan yang dihuni multi-etnik dan multi strata ekonomi.

Dua peristiwa kerusuhan sosial aanti Cina terjadi di Tanjung Priok saat saya tinggal di Tanjung Priok, yaitu tahun 1984 terjadi peristiwa Tanjung Priok berdarah dan peristiwa kerusuhan 1998.

Saya saksi hidup betapa mulia dan baiknya hati seorang KH Ma’ruf Amin yang mau menjadikan rumah tinggalnya untuk dijadikan tempat perlindungan bagi warga Tionghoa yang rumahnya habis dijarah dan dibakar.

KH Ma’ruf Amin juga keluar rumah untuk melarang waktu itu tahun 1984 agar tidak boleh gereja di Tanjung Priok dibakar.

Hari ini, Ahok yang mungkin baru tinggal di Jakarta tidak lebih dari 25 tahun menghina KH Ma’ruf Amin yang baik dan berhati mulia.

Karena itu, saya minta umat Kristiani dan etnik Tionghoa jangan pilih Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama.

Yang sabar ya Mang KH Maruf Amin …

 

Jakarta, 3 Januari 2017

FX Arief Poyuono 

Warga Keturunan beragama Katholik

(sejak tahun 1974 sampai 2001 tinggal dan besar di Tanjung Priuk)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.