
Yogyakarta, Obsessionnews.com – Calon wakil presiden Ma’ruf Amin mendukung adanya Golput, namun bukan golongan putih yang tidak menggunakan hak pilihnya. Golput yang dimaksud adalah ‘golongan berbaju putih’. Simbol dari pakaian pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Baca juga:
Ajak Masyarakat Golput Bisa Dijerat UU ITE
Tetap Independen, Zulkifli Hasan Minta Wartawan Tak Golput
Minim Informasi Pelaksanaan Pilpres Pengaruhi Golput
Golongan berbaju putih mengacu pada seruan, agar para pendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf ramai-ramai mengenakan baju berwarna putih saat hari pencoblosan pemilu pada 17 April 2019.
“Golongan baju putih, supaya pada pencoblosan itu memakai baju putih, kemudian mencoblos yang pakai baju putih. Nah, jadi putih itu kita, istilahnya. Kita itu putih,” kata Ma’ruf, saat ditemui di sela – sela kegiatannya di Yogyakarta, Jumat (29/3/2019).
Jokowi sebelumnya menyerukan kepada pendukungnya lewat sebuah tulisan tangannya, agar mengenakan baju putih pada hari pencoblosan. Seruan itu, selaras dengan pakaian yang Jokowi dan Ma’ruf kenakan dalam foto surat suara pemilu.
Ma’ruf menjelaskan istilah Golput menjadi pembeda dalam Pilpres 2019. “Dan, itu kita putihkan pada 17 April di TPS (tempat pemungutan suara). Dalam arti yang positif,” ujarnya.
Menggunakan hak pilih, katanya, adalah kewajiban jika ditinjau melalui sudut pandang keagamaan. Persoalan golput, mesti dilihat sebagai urusan moral, sehingga pendekatannya pun cara berbeda, bukan hukum. (Albar)