Surabaya, Obsessionnews – Pernyataan mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri adanya pejabat di lingkungan Istana Kepresidenan menyusup ke proyek-proyek migas yang dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), akhirnya dibantah oleh Kepala Staf Kepresidenan RI, Luhut Binsar Panjaitan, bahwa dirinya tidak mempunyai bisnis di migas.
“Saya tidak pernah ada di bisnis itu (proyek migas BUMD),” tegasnya kepada wartawan di Surabaya, Kamis (28/5/2015).
Independensi dan kompetensi di lingkungan Istana Kepresidenan, lebih lanjut Luhut, bahwa dirinya sangat menjaga kredibilitas sebagai Kepala Staf Kepresidenan. Hal itu, upaya juga berkaitan dengan kepercayaan publik terhadap Jokowi yang telah terbangun selama ini.
“Tanya aja yang bersangkutan (Faisal Basri,red) ,” cetusnya sembari balik bertanya masalah tersebut.
Untuk diketahui, Faisal Basri menyebut nama-nama besar yang ia anggap mampu menyusup ke proyek-proyek migas yang dikerjakan BUMD. Bahkan, Faisal tak segan-segan mengingatkan tidak boleh masuk ke proyek- proyek tersebut. Nama-nama tersebut, yakni Surya Paloh, Aburizal Bakrie (Ical), sampai Luhut Panjaitan.
Komentar Faisal yang menganggap bahwa sektor migas dalam negeri sulit berkembang karena permainan politik orang-orang di dalamnya tersebut terungkap disela The 39th Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition, di JCC, Kamis (21/5/2015). (GA Semeru)
