
Jakarta, Obsessionnews.com – Terpilih lagi sebagai anggota DPR pada pemilihan legislatif pada 2019 lalu, menjadi bukti bahwa politisi muda Partai Golkar Maman Abdurrahman ini cukup dikenal daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Barat (Kalbar). Kiprah dan pengabdiannya bisa dirasakan oleh masyarakat secara langsung.
Baca juga:
Maman Abdurrahman Patahkan Stigma Sebagai Politisi Muda di Partai Golkar
Maman Abdurrahman Terapkan Filosofi Hidrokarbon dalam Berpolitik
RUU Minerba Disahkan, Maman Abdurrahman: Demi Kepastian Hukum
Saat ditemui Men’s Obsession di ruang kerjanya beberapa waktu lalu Maman berujar banyak hal yang sudah dilakukan untuk konstituennya di Kalbar. Misalnya adalah mendorong pemerataan listrik di Kalbar. Fungsinya sebagai anggota Komisi VII DPR yang membidangi persoalan energi, turut mendorong kebutuhan listrik di Kalbar terpenuhi.
“Pertama, banyak masyarakat Kalbar yang belum tersentuh oleh listrik. Total kurang lebih ada 300 desa. Salah satu fungsi saya adalah mendorong peningkatan anggaran pembangunan listrik desa,” kata Maman.
“Alhamdulillah melalui PLN akan segera dibangun listrik desa yang awalnya alokasi anggarannya hanya 1 tahun misalnya untuk 15 desa, sekarang bisa sampai 50 desa. Saya punya target sampai tahun 2024 minimal 200-an desa kita sudah dialiri listrik,” ucapnya.
Kedua, kata Maman, di Kalbar orang melihat lampu merupakan sesuatu yang sangat mewah. Ia pun mencetuskan program Penerangan Jalan Umum (PJU) Tenaga Surya untuk ke kampung-kampung. “Selain itu, saya tengah mendorong program tabung listrik (talis) untuk di Kalbar,” tuturnya.
Talis adalah program Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk melistriki desa- desa yang berada di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).
Ketiga, masalah kelangkaan LPG 3 kg di daerah pedalaman. Ini adalah problematika yang tidak sederhana. “Kemarin, karena kebetulan saya juga di Banggar, alokasi kuota LPG 3 kg yang semula hanya 7 juta metrik ton per tahun, kami coba dorong menjadi 7,5 juta metrik ton per tahun,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Maman berencana untuk menarik pengelolaan gas di Kepulauan Riau nantinya dilakukan di wilayah Kabupaten Sambas. Jika ini teralisasi, potensi penyerapan tenaga kerja di Kalbar akan meningkat. “Ini isu besar yang akan terus kita angkat, jika tidak kita dorong, siapa lagi!”
“Tentunya banyak hal lain yang saya upayakan dengan bersinergi dengan teman-teman di komisi lainnya, misalnya mengatasi masalah kesehatan dan pendidikan,” jelasnya. (Albar)