Selasa, 30 April 24

Konglomerat Vietnam Dihukum Mati, Mantan Presiden Diduga Terlibat

Konglomerat Vietnam Dihukum Mati, Mantan Presiden Diduga Terlibat
* Ilustrasi hukuman mati. (ANTARANews/ferly) (a)

Obsessionnews.com – Konglomerat Vietnam bernama Truong My Lan divonis mati dalam persidangan di Kota Ho Chi Minh, Vietna, pada Kamis, 11 April 2024 waktu setempat. Vonis dijatuhkan pasca dia terbukti melakukan penipuan, penggelapan, penyuapan dan pelanggaran peraturan perbankan yang merugikan negara senilai Rp706 Triliun.

 

Konglomerat properti itu dikabarkan keterlibatannya dalam kasus penipuan keuangan terbesar di negara tersebut.

 

Media pemerintah melaporkan Lan dinyatakan bersalah atas penggelapan, penyuapan, dan pelanggaran peraturan perbankan seputar pemberian pinjaman. Selain dijatuhi hukuman mati atas tuduhan penggelapan, dia dikenakan dua tuduhan lainnya dengan hukuman 20 tahun penjara.

Politisi tingkat tinggi termasuk mantan presiden Vietnam telah dipaksa mengundurkan diri sehubungan dengan kasus tersebut, tidak ketinggalan ratusan pejabat serta pengusaha telah dijatuhi hukuman.

Kasus ini merupakan bagian dari tindakan tegas anti-korupsi yang lebih luas yang dilakukan oleh pihak berkuasa di Vietnam.

Lalu siapa Truong My Lan?

Mengutip berbagai sumber, Lan merupakan wanita karier yang memimpin perusahaan pengembangan real estat Van Thinh Phat Holdings Group.

Dilansir dari berbagai sumber, Lan lahir di Saigon, Vietnam pada 13 Oktober, 1956. Keluarganya adalah imigran dari China.

Tak banyak cerita tentang masa kecil Lan. Mengutip SCMP, Lan sempat berjualan aksesoris di sebuah pasar di Distrik 5 Kota Ho Chi Minh.

Lan menikah dengan pengusaha real estat Hong Kong Eric Chu Nap Kee dan memiliki seorang putri Chu Duyen Phan. Keluarga Lan merupakan salah satu keluarga terkaya di Vietnam.

Pada 1992, Lan mendirikan Van Thinh Phat Limited Liaibility Company. Awalnya, perusahaan bergerak di bidang perdagangan, restoran, dan hotel. Setelah itu, ia melebarkan sayap ke sektor real estat yang diduga berkembang pesat berkat bantuan koneksi politik.

Dalam beberapa tahun, Lan berhasil mendapatkan beberapa properti paling berharga di kota tersebut, termasuk beberapa di Nguyen Hue Boulevard, salah satu jalan termahal di Asia. Dia memupuk dukungan politik dengan menjadi sponsor yang murah hati untuk inisiatif-inisiatif kota besar.

Pada 2007, ia mendirikan Van Thinh Phat Group (VTP Group Holdings) dengan modal dasar 6 triliun VND. Di perusahaan itu, Lan mengempit 80 persen saham, setara dengan kontribusi modal senilai 4,8 triliun dong.

Pertumbuhan kerajaan bisnis Lan diduga dipicu oleh pengambilan utang dalam jumlah besar melalui pasar obligasi komersial. Bisnisnya menerbitkan 25 jenis obligasi berbeda yang dijual secara agresif melalui SCB dan menghasilkan 30 triliun dong.

Sebagian besar modal Lan diperoleh melalui pinjaman bank. Lan diduga mengendalikan 91 persen SCB, melalui 27 nominasi, dan antara Februari 2018 dan Oktober tahun lalu, 93 persen pinjamannya diarahkan ke VTP dan perusahaan cangkangnya tanpa jaminan, jadwal pembayaran, atau uji tuntas normal.

Namun, Lan berhasil lolos dengan menyuap regulator senior di bank sentral dan 23 regulator negara lainnya dengan uang sebesar US$5,2 juta untuk memalsukan laporan pengawasan mereka terhadap SCB dan menyembunyikan kredit macet serta bukti kesalahan.

Nama Lan juga sempat muncul pada Panama Paper sebagai beneficiary dari EuroAsia. ID Concept Group Limited, perusahaan cangkang dengan alamat terdaftar di “surga pajak” British Virgin Island.

Setahun setelah penangkapannya, polisi masih berupaya mengungkap jaringan perusahaannya, yang mencakup lebih dari 1.000 perusahaan, sebagian besar perusahaan kecil, yang didirikan untuk mendapatkan pinjaman bank.

Reuters melaporkan pada hari Kamis bahwa seorang anggota keluarga mengonfirmasi bahwa Lan akan mengajukan banding atas hukuman tersebut. Selain Lan, lebih dari 80 orang lainnya termasuk pejabat bank sentral telah didakwa. (rud/AP/Thanh Tung)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.