Jumat, 26 April 24

Kemenperin Gandeng Perusahaan Jepang Olah Limbah Sawit Jadi Bahan Baku Kertas

Kemenperin Gandeng Perusahaan Jepang Olah Limbah Sawit Jadi Bahan Baku Kertas
* Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI  menggandeng perusahaan Jepang untuk mengembangkan produk bubur kertas dan pulp dari limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). (@Kemenperin_RI)

Kemenperin berharap melalui kolaborasi ini diharapkan industri pulp dan kertas dapat lebih mandiri dan tidak lagi tergantung pada kertas jenis old corrugated cardboard (OCC).

Selain itu, untuk industri minyak sawit, juga memiliki keuntungan dengan dapat mengurangi biaya proses pengolahan dan pembuangan hasil samping yang selama ini dilakukan.

Kemenperin menjelaskan, tim PIC & Taizen telah mendatangkan teknologi Taizen dari Jepang ke Indonesia untuk dioperasikan di lingkungan BBPK Bandung. Diharapkan teknologi ini berkontribusi dalam penyelesaian masalah lingkungan di Indonesia, terutama industri kelapa sawit serta industri pulp dan kertas.

Selama ini industri pulp dan kertas berkontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2019 industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media rekaman menyumbang 3,95%  terhadap industri pengolahan nonmigas dgn pertumbuhan 8,14%.

Bahkan Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia menilai permintaan domestik maupun global masih terus meningkat hingga 2%. Kebutuhan kertas saat ini didominasi untuk packaging. Salah satunya diserap industri kertas kemas berupa kertas medium dan liner untuk  memproduksi kotak karton kemasan.

Guna memasok permintaan tersebut sekaligus mengganti bahan baku impor, bahan baku alternatif yang mempunyai potensi besar untuk dimanfaatkan adalah TKKS.

Apalagi Indonesia memiliki keunggulan terhadap produksi kelapa sawit. Selain itu, sejalan dengan tekad pemerintah dalam mendorong program hilirisasi yang bertujuan dapat meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri.

Halaman selanjutnya

Pages: 1 2 3

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.