Jakarta, Obsessionnews – Presiden RI Jokowi terus mempertanyakan sikap dunia internasional yang menolak dilakukan eksekusi mati terhadap para terpidana kasus narkoba beberapa waktu lalu.
Menurut Jokowi, sikap tersebut justru sangat tidak adil karena semestinya dunia lebih menyoroti kasus kematian 18 ribu orang setiap tahun karena pengaruh narkoba.
“Kok yang diurus satu dua orang yang jelas-jelas pengedar. Itu namanya tidak adil,” ujar Presiden dalam acara temu relawan di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Sabtu (16/5/2015).
Sebelum eksekusi dilakukan, presiden mengaku mendapat laporan bahwa bakal ada resiko berupa tekanan dari dunia luar. Namun presiden menegaskan eksekusi mati tetap dilakukan karena hal itu sudah diatur dalam hukum positif di Indonesia.
“Pada saat mengeksekusi pengedar narkoba saya diingatkan ada tekanan nanti. Memang saya tidak berkomentar keras. Saya cuma komentar sekali,” terang Jokowi.
Kepala Negara menolak adanya intervensi dari luar negeri. Ia menegaskan masalah kedaulatan Indonesia tidak bisa dicampuri oleh negara lain termasuk dari PPB sekalipun. (Has)
