Jakarta, Obsessionnews – Menipisnya sumber energi fosil di tanah air memang sudah mendesak. Makanya, energi alternatif kudu segera dicari. Belakangan, nuklir pun diwacanakan menjadi pilihan. Tapi tetap saja, ini opsi terakhir jika yang lain dianggap tidak memenuhi kebutuhan.
Apalagi, pemerintahan Jokowi-JK sudah mencanangkan ketersediaan energi listrik sebesar 35 ribu megawatt. Nuklir akhirnya disodorkan menjadi salah satu opsi menjawab pencanangan tersebut.
Jika pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) tak berhasil mendapat restu bangsa Indonesia pun, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dipastikan tidak akan galau menyikapinya. Sebab fokus utama lembaga ini hanyalah pada penelitian saja. Sesudah itu, memberi rekomendasi kepada pemerintah tanpa sikap komersil.
“BATAN tidak akan galau. Kita fokus pada pengembangan nuklir,” kata Kepala BATAN Djarot Sulistio Wisnubroto kepada obsessionnews.com di Jakarta, Selasa (16/6).
Kalau memang sisi keamanan yang sering dipersoalkan, Djarot memberi contoh. Tiga reaktor di kawasan Yogyakarta, Bandung dan Serpong yang berada di kawasan penduduk tidak pernah mengalami masalah.
“Pengalaman kami, aman-aman saja,” kata Djarot.
Namun soal jajak pendapat yang mempertanyakan ke-valid-an data, Djarot menilai semua sudah valid. Bahkan semua yang menjadi kekhawatiran banyak kalangan terkait PLTN juga ditanyakan kepada masyarakat dalam kuisioner yang disodorkan.(Mahbub Junaidi)
