Jumat, 26 April 24

Jembatan Pulau Balang Dibangun dengan Dana Rp1,43 T Berfungsi sebagai Penghubung Transportasi Darat dari Balikpapan ke lokasi IKN Baru

<span class=Jembatan Pulau Balang Dibangun dengan Dana Rp1,43 T Berfungsi sebagai Penghubung Transportasi Darat dari Balikpapan ke lokasi IKN Baru">
* Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di acara seremoni penandatanganan prasasti proyek Jembatan Pulau Balang, Kalimantan Timur, Kamis (6//1/2021). (Foto: Kemenkeu)

Jakarta, obsessionnews.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan penandatanganan prasasti penanda aset proyek Jembatan Pulau Balang yang memiliki fungsi sentral sebagai penghubung transportasi darat dari Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), ke lokasi Ibu Kota Negara (IKN) baru, yakni Penajam Paser Utara. Proyek ini dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang dilakukan secara Multi Year Contract (MYC) tahun 2015-2021 dengan total alokasi senilai Rp1,43 triliun.

 

Baca juga:

Usianya 40 Tahun, 37 Jembatan Callender Hamilton di Jawa akan Diganti

Berkantor Sementara di Lumajang, Khofifah Kunjungi Jembatan Gladak Perak yang Ambruk Akibat Erupsi Gunung Semeru

 

 

“Dengan adanya penanda aset ini diharapkan dapat menjadi showcase bagi masyarakat yang selama ini membeli SBSN berarti ikut membangun Indonesia termasuk ikut membangun jembatan ini,” kata Sri dalam Seremoni Penandatanganan Prasasti, Kamis (6//1/2021).

Dikutip dari situs resmi Kementerian Keuangan, Jumat (7/1), dalam kesempatan tersebut Sri menjelaskan, pembangunan Jembatan Pulau Balang merupakan wujud komitmen kuat dari Pemerintah dalam rangka mendukung konektivitas dan dukungan logistik nasional, serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat secara umum. Kehadiran Jembatan Pulau Balang diharapkan dapat mengungkit produktivitas perekonomian dan membuka jalur perekonomian yang lebih luas. Komoditi yang diambil dari luar Kaltim, seperti produk pertanian, peternakan, dan perikanan akan dapat dijangkau karena akses pertukaran ekonomi antarprovinsi dan antarkabupaten di Kaltim yang lebih mudah.

Sri mengungkapkan, adanya pembangunan infrastruktur diharapkan dapat menjadi titik mula pemulihan ekonomi pasca Covid-19. Perhitungan dan pemenuhan kebutuhan anggaran IKN akan tetap sejalan dengan konsolidasi fiskal pascapandemi Covid-19. Pemerintah akan memastikan agar pendanaan ini tidak mengganggu penanganan Covid-19 dan program pemulihan ekonomi.

“Tahun 2022 Presiden menetapkan bahwa kondisi penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi tetap jadi prioritas. Dalam APBN 2023 nanti adalah pemulihan ekonomi dan konsolidasi APBN. APBN kita harus dijaga secara sangat hati-hati sehingga kita bisa menjaga berbagai kebutuhan negara, seperti penanganan Covid, pemulihan ekonomi, melindungi secara sosial dan mengantisipasi gejolak global. Di sisi lain, ada prioritas nasional seperti pembangunan Ibu Kota Negara. Ini faktor yang akan mendominasi rancangan APBN kita di tahun 2022, dengan mengantisipasi Undang-Undang IKN, terutama 2023 dan 2024, seperti untuk Pemilu. Jadi seluruhnya diseimbangkan,” ujarnya.

Pembangunan infrastruktur melalui SBSN diharapkan dapat menjadi jump starter bagi pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah juga optimis ke depannya SBSN dapat menjadi salah satu pilar utama instrumen APBN untuk pembangunan nasional, sekaligus instrumen utama di pasar keuangan nasional. (red/arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.