Sabtu, 27 April 24

Jelang Lebaran, Kampung Krupuk Diserbu

Jelang Lebaran, Kampung Krupuk Diserbu
* KEBUTUHAN EKONOMI - Nasikah, perajin krupuk ikan Jalan Tambaksari Oso saat menjemur dagangannya di depan rumahnya‎. (Obsessionnews.com/Ari Armadianto)

Surabaya, Obsessionnews – Menjelang Idul Fitri 1436 Hijriah, kebutuhan ekonomi masyarakat cenderung meningkat. Tak heran aktivitas pedagang meningkat cukup signifikan.

‎Pedagang krupuk ikan di kampung krupuk Jalan Tambak Langon Branjangan, Kelurahan Tambaksari Oso, Surabaya, Jawa Timur mengaku, memasuki H-7 jelang Lebaran Idul Fitri makanan ringan tersebut cukup diminati ribuan pemudik dari luar kota Surabaya.

Tinggi permintaan krupuk tradisional pada musim Lebaran tahun ini berasal kota Surabaya maupun luar kota Surabaya.

Sebutan kampung krupuk ikan tersebut sudah dikenal. Pasalnya, hampir seluruh penduduk di kawasan Tambak Langon Branjangan tersebut menggantungkan hidupnya sehari-harinya memproduksi krupuk berbahan baku ikan payus atau ikan belanak.

‎Krupuk ikan asal Kampung Tambak Langon Branjangan ini dikenal sebagai sajian saat Lebaran. Jadi tak jarang, konsumen asal luar kota Surabaya rela berburu krupuk Kamboja (salah satu jenis krupuk).

‎Adapun anek krupuk traditional olahan tangan para perajin ini, diantaranya krupuk mawar, krupuk kipas, krupuk kamboja, krupuk kancing, dan krupuk bronalas.

“Krupuk kipas dan krupuk kamboja paling diminati ‎dan banyak dipesan dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan Mojokerto,” ungkap Nasikah salah satu perajin krupuk ikan, Minggu (28/6/2015).

‎Nasikah mengaku, bahwa omzet di musim Lebaran bisa meningkat hingga 100% dibanding hari biasanya.

“Bahkan, per orang produksi lima sampai sepuluh kilogram krupuk ikan setiap harinya,” tegasnya.

Sementara itu, Nurida perajin krupuk lainnya mengeluhkan sulitnya mencari ikan payus atau ikan belanak sebagai bahan baku‎ utama krupuk ikan.

“Dulu (ikan payus) melimpah. Seiring pembangunan kawasan industri dan pelabuhan di perairan Gresik dan Madura, minimnya jumlah tangkapan ikan,” ungkap Nurida.

Para perajin krupuk berharap agar pemerintah memberikan perhatian, terkait kesulitan memperoleh bahan baku utama aneka krupuk olahan ikan payus atau ikan belanak.

“Agar warga bisa terus melestarikan hingga turun temurun,” tandasnya. (GA Semeru)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.